"Jadi Colosseum itu bersurat kepada Dirnarkoba, isinya meminta informasi tentang hasil razia gabungan tanggal 29 Desember, (manajemen menanyakan) apakah ada indikasi keterlibatan karyawan atau manajemen dari Colosseum, jadi kita jawab," jelas Sapta.
"Faktanya hasil razia gabungan tersebut dari 250 orang yang dites urine ada 6 orang yang positif. Dari keenam orang itu tidak ada karyawan maupun manajemen (yang terlibat), kita jawab itu," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait razia tersebut, manajemen Colosseum pun angkat bicara. Pihak Colosseum mengapresiasi pemberantasan narkoba.
"Kami sebagai pelaku bidang usaha pariwisata mendukung penuh seluruh langkah pencegahan dan pemberantasan narkoba, khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta," demikian kata manajemen Colosseum melalui Humas 1001 Entertainment Club, Donny Kesuma, dalam keterangan persnya, Minggu (29/12/2019).
Keterangan pers tertulis itu berjudul 'Kami Muak dengan Narkoba'. Pihak 1001 Entertainment Club yang mengelola Colosseum menyatakan berkomitmen untuk mencanangkan diri sebagai zona antinarkoba. Mereka tidak mau tempat usahanya ditutupi pihak pengedar narkoba.
"Sidak internal kami jalankan terus-menerus. Kami periksa karyawan sebelum memasuki tempat kerja. Kami memantau karyawan selama bekerja. Kami periksa loker, perlengkapan, sarana dan prasarana kerja karyawan. Siapa pun karyawan maupun manajemen yang terbukti melanggar langsung kami berikan sanksi pemecatan saat itu juga. Kami tidak mau tempat usaha yang kami rintis dengan susah payah dirusak oleh oknum manapun," kata Donny.
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini