Kapolrestabes Medan, Brigjen Dadang Hartanto menuturkan, korban yang berprofesi sebagai sopir angkot ini tewas pada Kamis (26/12) malam. Dia dibunuh oleh kakak-adik berinisial WN (35) dan TE (20).
"Pelakunya WN (35) dan TE (20). Keduanya merupakan kakak beradik. Yang berhasil kita tangkap baru WN di kawasan Lubuk Pakam, Deli Serdang," kata Dadang saat pers rilis di Mapolrestabes, Jumat (27/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan terhadap WN ini bermula dari laporan warga yang menemukan pria berlumuran darah di kawasan Medan Denai. Saat dicek ke lokasi, korban sudah dibawa ke RS MUhammadiyah. Polisi kemudian menyambangi RS tersebut dan korban sudah meninggal dunia dengan dua luka tusuk di bawah ketiak.
Dari hasil pemeriksaan terhadap para saksi dan pencarian alat bukti, polisi menemukan identitas pelaku pembunuhan yakni WN dan TE. Petugas selanjutnya, menangkap WN saat mencoba melarikan diri.
"Dari hasil pemeriksaan. Kita merumuskan pada malam itu mereka berencana beli sabu dari uang yang mereka kumpulkan masing-masing. Ada sekitar Rp 46 ribu yang mereka kumpulkan namun kurang Rp 4 ribu," sebut Dadang.
Korban kemudian marah pada pelaku, karena batal membeli narkoba tersebut. Tak terima dimarahi, WN lalu menampar korban hingga terjadi cekcok. Tersangka TE yang ada di lokasi lalu membantu abangnya.
"Saat cek-cok itu, korban kemudian langsung pergi. Dua pelaku ini lalu mengejarnya dan saat tiba di TKP, korban tertangkap dan langsung ditikamnya. Setelah itu, keduanya kabur," ujar Dadang.
Dadang meminta kepada pelaku TE agar menyerahkan diri ke polisi. Jika tidak, petugas akan terus mengejarnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Tonton juga video Polisi Tangkap Penyuplai Sabu di Palu, Asetnya 10 Miliar:
(idn/jbr)











































