"Menyangkut dengan gerhana kami mengimbau agar masyarakat tidak menyaksikan dengan mata telanjang karena dapat membahayakan mata," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad, kepada detikcom, Rabu (25/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua kabupaten tersebut adalah Simeulue dan Aceh Singkil. Kantor Wilayah Kemenag Aceh memusatkan pemantauan gerhana matahari cincin di Simeulue dengan menyiapkan 10 teleskop.
Khusus di Simeulue, cuaca mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WIB cerah berawan. Sedangkan pada malam hari beberapa kecamatan diprediksi mengalami hujan petir.
"Secara umum cerah berawan hanya saja ada beberapa kabupaten/kota yang berpotensi hujan dan disertai petir," jelas Zakaria.
Seperti diketahui, berdasarkan data tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, gerhana di Tanah Rencong secara keseluruhan diperkirakan akan terjadi pada pukul 10.08-13.56 WIB atau selama 3 jam 45 menit 52 detik.
"Gerhana matahari cincin di Aceh terjadi di Simeulue dan Aceh Singkil. Untuk kawasan Simeulue, gerhana matahari akan dimulai 10.07.06 WIB. Sementara gerhana matahari cincin terjadi pada pukul 11.53.51 WIB. Puncak cincin pukul 11.55.20 WIB dan akhir cincin pukul 11.56.54 WIB dan akhir gerhana pukul 12.54.38 WIB," kata tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra dalam keterangan tertulis.
Tonton juga Catat! Gerhana Matahari Cincin Terlihat 26 Desember 2019 :
Sementara itu, di kawasan Aceh Singkil, gerhana mulai terjadi pada pukul 10.10.25 WIB. Kemudian gerhana cincin terjadi pada pukul 11.59.27 WIB, puncak cincin pada pukul 12.00.33 WIB, akhir cincin pada pukul 12.01.40 WIB dan akhir gerhana pada pukul 13.59.33 WIB.
Pengamatan fenomena gerhana matahari ini bersamaan dengan peringatan 15 tahun tsunami melanda Aceh. Kedua kegiatan tersebut di Simeulue dipusatkan di satu lokasi, yaitu halaman Masjid Baiturrahmah.
Halaman 2 dari 3