Sementara itu, politikus PDIP Hendrawan Supratikno menyebut pernyataan Gibran itu sebagai bentuk kerendahan hati dan kepercayaan diri. Bagi Hendrawan, branding 'anak presiden' justru tidak menguntungkan Gibran dalam politik karena bertentangan dengan semangat Marhaenisme yang dipegang para kader PDIP.
"Ya kami tafsirkan sebagai bentuk kerendahhatian, percaya diri, sekaligus untuk memitigasi risiko yang bisa mengganggu posisi, reputasi, dan kehormatan Presiden yang juga ayahnya," ujar Hendrawan.
![]() |
"Untuk kepentingan elektoral, terlalu mengaitkan pencalonan dalam posisi sebagai anak presiden, atau sebentar-bentar bawa nama atau restu Presiden, tidak menguntungkan. Apalagi di depan massa Marhaenis, yang siklus hidupnya diajari dan ditempa tentang makna perjuangan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak mendukung. Saya nggak butuh (dibantu). Ngapain Bapak meng-endorse saya," kata Gibran usai blusukan ke Pasar Klewer, Solo, Senin (23/12).
"Saya sendiri cukup, nggak perlu turun tangan. Kaya apa aja to? Saya ke mana-mana sendiri. Daftar sendiri, fit and proper test sendiri. Yang menemani ya warga, relawan, dah itu lebih dari cukup," katanya.
(azr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini