"Begitu ada laporan kejadian itu, langsung kami tindak lanjuti ke lapangan. Kami berupaya menangkap buaya tersebut," kata Komandan Jaga BKSDA Kalteng Pos Sampit Muriansyah dikutip Antara, Sabtu (21/12/2019).
Berdasarkan laporan warga, pada Selasa (17/12) sekitar pukul 24.00 WIB buaya dengan panjang sekitar 4 meter masuk ke kandang angsa milik warga Dusun Belanti, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga mendokumentasikan kemunculan buaya yang sempat terlilit jaring tersebut menggunakan kamera telepon seluler, namun tidak berani menangkapnya. Pagi harinya buaya tersebut pergi.
Satu hari kemudian, seorang warga diserang buaya di satu sungai yang ada di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau.
Desa Bangkuang Makmur dan Ganepo berseberangan, dipisahkan oleh Sungai Mentaya, yang lebarnya sekitar 500 meter.
Pada Jumat (20/12), petugas BKSDA berupaya menangkap buaya yang muncul di kawasan itu menggunakan jerat dengan umpan bebek. Metode ini sebelumnya digunakan untuk menangkap buaya yang menyerang warga di Sungai Seranggas, Kecamatan Teluk Sampit.
"Tidak ada batas waktu dalam upaya penangkapan buaya ini sampai buaya bisa ditangkap karena sudah sangat meresahkan dan mengancam keselamatan warga. Kami mengimbau masyarakat lebih waspada saat beraktivitas di sungai," kata Muriansyah.
Agustus lalu, ada buaya sepanjang 2 meter lebih yang terlilit jaring ikan milik nelayan di Desa Sei Ijum, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Muriansyah menduga buaya menyerang ternak dan manusia karena susah mendapatkan mangsa di habitatnya. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini