"Kami membutuhkan tim yang besar dengan cara bersinergi dengan seluruh humas kementerian dan lembaga untuk melaksanakan manajemen media karena tidak dapat dimungkiri bahwa keberadaan media konvensional yang memiliki regulasi yang jelas mulai dari proses produksi hingga publikasi informasi sangat mempengaruhi persepsi publik dengan persentase 60-70 persen," jelas Iqbal dalam seminar nasional tentang 'Strategi Manajemen Media di Era Digital 4.0' di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2019).
Lewat seminar nasional, lanjut Iqbal, pihaknya juga berharap ada peningkatan kemampuan peserta dalam strategi manajemen media, sehingga lahir sumber daya manusia (SDM) yang unggul, sesuai tagline Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal menuturkan kemajuan teknologi telah menciptakan citizen journalist lewat media sosial. Hal itu harus diantisipasi karena tak selalu produk citizen journalist positif.
"Ada juga media sosial yang semua orang dapat menjadi jurnalis atau citizen journalism tanpa adanya verifikasi," kata Iqbal.
"Kementerian, lembaga, dan seluruh masyarakat harus satu frame dalam memajukan Indonesia melalui tugas kehumasan dengan me-manage media secara sinergis," lanjut dia.
Iqbal mengajak seluruh pihak memahami pentingnya fungsi media untuk memajukan bangsa. "Namun menjadi sebuah kemunduran apabila industri media hanya mengutamakan rating dan keuntungan karena hal tersebut juga dapat berdampak pada stabilitas keamanan yang merupakan platform utama dalam pembangunan nasional," tutur Iqbal.
Dalam acara seminar ini, Menkominfo Johnny G Plate, perwakilan Kemendagri, perwakilan Kemenko Polhukam, dan para pemimpin redaksi hadir sebagai narasumber.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini