Yasri menjelaskan, laporannya ke polisi adalah untuk membantah tudingan Dewi Tanjung. Sebagai tetangga yang pertama kali membantu, Yasri mengetahui persis kondisi Novel Baswedan seusai diserang air keras itu.
"Saya yang mengetahui pertama, mengetahui secara persis dan saya yang bawa ke rumah sakit. Saya mengetahui persis bagaimana korban, kondisi matanya, kondisi mukanya. Jadi tergerak lah saya ketika ada seseorang dengan sengaja dan justru malah melaporkan kejadian yang menimpa Novel itu rekayasa," jelas Yasri usai diperiksa polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang faktanya, Novel, mana ada sih orang yang mau mencelakakan dirinya sampai cacat permanen hingga matanya harus diganti? Logis atau tidak? Yang saya lihat adalah DT (Dewi Tanjung), mungkin biasanya orang harusnya melihat yang sebenarnya dulu sebelum membuat laporan," katanya.
"Lihat faktanya benar atau tidak orang itu cacat atau tidak? Benar tidak peristiwa itu? Jangan asal ngomong," ucapnya.
Tonton juga Polri: Ada Petunjuk Signifikan di Kasus Novel :
Yasri menyayangkan tudingan Dewi Tanjung itu hanya berdasar informasi di media sosial yang tidak jelas kebenarannya. Dia pun menyebut Dewi Tanjung 'sontoloyo'.
"Dia kan hanya dari media saja. Apa dia pernah bertemu Novel secara langsung? Tidak 'kan? Tidak ada klarifikasi. Buat saya sontoloyo saja orang seperti itu. Iya tidak? Iya dong. Tidak tahu persis kejadiannya tapi bicara seolah dia benar," tuturnya.
Yasri pun menantang Dewi Tanjung untuk membuktikannya di pengadilan.
"Apa coba yang bisa membuktikan bahwa dia benar? Ayo kita buka sampai ke pengadilan dan saya siap, itu saja. Kalau memang dia fair, ayo saya ladeni sampai pengadilan," sambungnya.
Yasri merasa heran dengan tudingan Dewi Tanjung terhadap Novel tersebut. Padahal, kasus teror terhadap penyidik KPK itu mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.
"Tentunya kita semua tahu bahwa peristiwa itu peristiwa sebenarnya, kalau dibilang itu cukup kuat atau tidak, apalagi yang kita mau sampaikan. Fakta-fakta kalau NB dari beberapa media dan ingat Presiden Jokowi saat itu yang langsung memerintahkan dr Terawan, dokter kepresidenan untuk mendampingi dan memantau pengobatan sampai dengan sembuh Novel Baswedan. Sampai akhirnya beliau lah yang membawa Novel ke Singapura sampai mendapatkan perawatan yang terbaik, nah itu perintahnya. Kita lihat aja apa itu bentuk rekayasa kira-kira?," bebernya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini