Jakarta - Kemunculan
ular kobra di permukiman warga akhir-akhir ini menjadi perhatian. Pemerintah disarankan untuk melepas elang Jawa guna mengimbangi populasi anak ular kobra.
"Melepas elang Jawa untuk mengimbangi, mengurangi adanya populasi yang
baby cobra, terutama memelihara musang karena itu mengurangi dan memangsa
baby cobra," kata anggota Taman Belajar Ular Indonesia, Igor Sonagar, dalam diskusi penanganan ular di permukiman masyarakat di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, Kamis (19/11/2019).
Igor mengatakan pihaknya sudah menangani 270 kasus berbagai jenis ular selama Januari-November di wilayah Jabodetabek. Untuk Desember ini, ada 81 laporan yang masuk terkait ular.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan bulan Desember ini ada 81 kasus laporan, 51 sudah kami tangani, sisanya belum karena jarak, yang dominan yang kita atasi itu
baby cobra karena emang udah siklus tahunan," ujarnya.
Dari 51 laporan itu, pihaknya mengevakuasi 16 ekor nak ular kobra di Depok, 3 ekor ular piton di Bekasi, 1 ekor ular piton di Depok, 1 induk ular piton dengan 16 telur di Cikarang.
Sementara itu, Averroes Oktaliza dari Komunitas Aspera, yang bergerak di bidang edukasi dan pemerhati reptil, mengatakan kemunculan ular kobra ini merupakan siklus tahunan. Pembangunan yang menyebabkan hewan pemangsa lain hilang menjadi faktor.
"Kemudian kita tahu bahwa kita tidak bisa menghentikan pembangunan saat ini. Bahwa terbentuknya
human modified untuk ular itu adalah hal yang lumrah yang saat ini terjadi. Hilangnya predator seperti garangan musang dan sebagainya yang terpengaruh karena pembangunan itu memang terjadi dan kita tidak bisa menghentikan itu semua," kata Oktaliza dalam kesempatan yang sama.
Karena itu, menurutnya, yang diperlukan yakni bagaimana menyikapi dan berdampingan dengan reptil tersebut. Oktaliza lalu menyoroti mitos yang menggambarkan ular sebagai makhluk jahat. Padahal ular berpengaruh pada ekosistem lingkungan hidup.
"Ini faktor dari mitos dari kita kecil mungkin faktor film, media menggambarkan bahwa ular adalah binatang yang jahat tapi kita lupa bahwa ular berpengaruh pada ekosistem lingkungan hidup sebagai pengendali tikus
click contohnya. Kematian yang disebabkan ular sangat sedikit dibandingkan dengan korban kematian dengan tikus atau bahkan nyamuk, malah menakutkan nyamuk dibanding ular," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini