"Pembentukan daerah otonomi baru (Luwu Tengah) itu sudah lengkap, dan sampai kepada rekomendasi DPD RI, ini semua terlampir di situ dan Insyaallah Pak Gubernur telah memfokuskan perhatiannya terhadap permintaan masyarakat Luwu untuk daerah khusus," ujar Basmin di Rujab Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Rabu (18/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Gubernur tidak menunggu moratorium pemekaran (dicabut). Rencananya Pak Gubernur akan langsung bawa ke Bapak Presiden," imbuhnya.
Dalam proposal yang diajukan, pembentukan Kabupaten Luwu Tengah ditujukan untuk mendekatkan pelayanan masyarakat kepada pemerintahan. Diketahui, wilayah yang nantinya akan menjadi Luwu Tengah seperti Walmas mencapai jaraknya 100 kilometer dengan Belopa, Ibu Kota Luwu.
"Jarak tempuh masyarakat itu sekitar 100 kilometer. Sehingga mengurus kartu penduduk pun harus bermalam di Belopa, menggunakan waktu sampai 2 hari. Sehingga biayanya, perjalanannya tidak efektif dan tidak efisien," paparnya.
Basman juga menegaskan, pembentukan Kabupaten Luwu Tengah bukan untuk memekarkan wilayah Sulsel dengan dibentuknya Provinsi Luwu Raya.
"Tidak ada itu pikiran sampai di situ. Kita hanya ingin Luwu Tengah ini karena kenapa, memang Luwu Tengah ini terpisah penuh dengan Kota Palopo. Kita mengacu pada pendekatan layanan publik, otonomi daerah. Intinya di situ," tegasnya.
Persiapan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah ini telah dilakukan sejak tahun 2004 dan mulai diajukan di tahun 2006. Ibu Kota Luwu Tengah direncanakan berada di Kecamatan Walenrang. Jumlah penduduknya dicatat total 140.000 jiwa lebih.
"Infrastruktur itu sudah siap dari 10 tahun lalu. Kantor kecamatan, sekolah, pendidikan, kesehatan dan jalanan itu sudah cukup. Ada 6 kecamatan, dibutuhkan cuma 5 kecamatan (sebagai syarat pembentukan kabupaten baru). 6 kecamatan itu sudah ada sejak 10 tahun lalu," paparnya.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini