"Kita juga sangat berharap masyarakat agar berhati-hati untuk memilih mobil pariwisata yang digunakan untuk angkutannya nanti. Kalau melihat nanti belum ada semacam approval dari Kementerian Perhubungan, Dirjen Perhubungan Darat terkait ramp check, ya boleh menolak karena kewajiban, daripada mungkin harganya murah tapi mobilnya tidak sehat," tegasnya.
Terkait penilaian sekitar 5.000 bus pariwisata yang tidak lolos uji ramp check ini, Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub Sigit Irfansyah menjelaskan beberapa aspek yang diperhitungkan. Hal tersebut terbagi dalam 3 aspek, yaitu aspek teknis, administrasi, dan penunjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun menggambarkan presentasi aspek-aspek tersebut terhadap bus yang tidak lolos uji ramp check. Selain mengenai kir, menurutnya, hal yang juga diperhitungkan seperti tentang perizinan dan penyediaan kotak obat di dalam bus.
"Kalau saya katakan masalah teknis sekitar 52 persen, administrasi 40 persen. Ini juga cukup terkendali juga di ramp check itu perizinannya, belum perpanjang izin ataupun memang tidak terdaftar. Jadi di lapangan seperti itu. Berikutnya adalah masalah penunjang. Penunjang sekitar 8 persen itu biasanya masalah aksesorinya sedang dilengkapi seperti kotak obat, dan lainnya," tuturnya.
(jef/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini