Dia juga berpendapat bahwa sistem skor atau nilai yang sebelumnya diterapkan bukan satu-satunya variabel untuk mengukur prestasi siswa. Sebab bisa saja, sebut Ade, praktik sistem skor atau nilai tersebut justru membuat siswa menjadi jenuh.
"Penghargaan atau keberhasilan seakan-akan dihargai dengan skor atau angka beberapa mata pelajaran tertentu. Padahal, boleh jadi anak didik tersebut bisa mengembangkan kecerdasannya pada aspek lain. Cara berpikir linear yang dikembangkan di sekolah menimbulkan kejenuhan, stres," sebutnya.
Sebelumnya, Stafsus Presiden Jokowi, Aminuddin Ma'ruf mengatakan saat ini tugas pemerintah adalah memberdayakan milenial agar menjadi penentu keberhasilan generasi emas Indonesia pada 2045. Dia menilai saat ini dunia pendidikan Indonesia belum bisa membangun nalar agar siswa berpikir kritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(eva/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini