Prabowo menambahkan masalah alutsista masih menjadi persoalan lantaran harga yang mahal. Selain itu, pembahasan WNI yang tersandera di Filipina menjadi salah satu bahan pembahasan rapat keduanya tadi.
"Ya alutsista dianggap mungkin terlalu mahal. Sedang ditinjau kembali, kita sedang me-review, mengkaji. Kita diperintah menego kembali begitu oleh Bapak Presiden. Ya kita kan pelaksana, jadi ya kita harus pandai pandai untuk menjaga kepentingan nasional," kata Prabowo.
"Yang kedua sudah berita umum ya, ada 3 warga negara kita disandera di Filipina, jadi ya kita akan membahas nanti," imbuh eks Danjen Kopassus itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai wawancara dengan media, Mahfud meninggalkan kantornya bersamaan dengan kepergian Prabowo.
Seperti diketahui, 3 nelayan WNI disandera kelompok Abu Sayyaf sejak September lalu. Mereka diculik dari perairan dekat Lahad Datu, Sabah, Malaysia, dan membawa mereka ke Filipina.
Kelompok penyandera meminta uang tebusan sebesar 30 juta peso (Rp 8,3 miliar) untuk pembebasan mereka. Tiga WNI itu adalah Samiun Maneu (27), Maharuydin Lunani (48), dan Muhammad Farhan (27).
(zap/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini