Hal itu disampaikan oleh Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan UEA Thani Ahmed Alzeyoudi saat melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi RI yang diwakili oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong. Pertemuan itu digelar di Paviliun Gulf Coordination Council (GCC) di sela Konferensi Perubahan Iklim (UNFCCC-COP25) di Madrid, Spanyol, Rabu (11/12/2019).
ADSW merupakan platform ekonomi berkelanjutan yang diinisiasi oleh pemerintah UEA sejak 2008. Agenda itu akan digelar pada 11-20 Januari 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, Indonesia dan UEA sama-sama memiliki kekayaan sumber daya minyak dan energi. Karena itu, kerja sama kedua negara sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim, terutama dalam sektor energi.
UEA sendiri telah lama berinvestasi di Indonesia dalam bidang panas bumi (geotermal). Salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di Kamojang, Garut.
Alue pun menyampaikan apresiasi atas undangan UEA kepada presiden. Alue yang menjadi Ketua Tim Delegasi RI pada UNFCCC-COP25 ini juga menawarkan UEA untuk investasi di bidang industri hijau di Indonesia.
"Khususnya rencana pembangunan pabrik baterai litium di Morowali yang diharapkan mampu memasok baterai untuk kendaraan listrik," kata Alue.
Lebih lanjut Alue menyatakan Indonesia saat ini telah memiliki NDC yang berfokus pada sektor kehutanan dan energi. Di sektor energi, Indonesia saat ini tengah berada pada masa transisi dari fossil fuel-based energy ke energi baru dan terbarukan (EBT).
Simak Video "Undang Jokowi di Kongres NasDem, Paloh: Untuk Besarkan Hati Kader"
(mea/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini