Teror Bom Cucu ke Kakek Purnawirawan TNI

Round-up

Teror Bom Cucu ke Kakek Purnawirawan TNI

Raja Adil Siregar - detikNews
Rabu, 11 Des 2019 21:37 WIB
Teror bom di rumah purnawirawan TNI di Bali. (Raja/detikcom)
Palembang - Rumah seorang kapten (purnawirawan) TNI, Sunaria, yang ada di Jalan Basuki Rahmat, Kota Palembang, Sumatera Selatan, diteror bom. Pelakunya tak lain ialah cucunya sendiri berinisial BY (16).

Teror bom itu terjadi pada Senin (9/12/2019) lalu sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu ditemukan tas mencurigakan di depan rumah kakek Sunaria.


"Ini rumah Kapten (Purn) Sunaria. Nggak tahu itu punya siapa, indikasi bom," kata Ketua RT 16, Endang Efendi, saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (9/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik rumah dan pihak RT pun melaporkan penemuan tas mencurigakan ini ke kantor polisi. Tak lama kemudian, petugas Gegana dari Polda Sumsel pun tiba di lokasi serta langsung memeriksa tas tersebut. Namun, saat diledakkan, tas itu tak berisi bom, melainkan baju bekas saja.

"Barang bukti sudah dimusnahkan, isinya ternyata kabel dan pipa saja. Jadi bukan bom, hanya mengancam saja," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Suparidi.



Pada Selasa (10/12), pelaku BY dikabarkan ditangkap polisi. Kepada polisi, BY mengaku meneror bom rumah kakeknya karena masalah pribadi.

"Pelaku terornya BY, cucu pemilik rumah. Motif karena sering dimarahi orang tua," ujar Kapolsek Kemuning AKP Robert Sihombing, Rabu (11/12).

BY, yang ditangkap polisi, mengaku aksi teror dilakukan karena dia dendam kepada keluarganya lantaran ia mengaku sering dimarahi oleh sang ayah.

"Aku dendam sama keluarga aku," kata BY di Mapolsek Kemuning.


BY mengaku dendam kepada sang ayah karena kerap dituding bersalah tiap kali ada masalah sehingga dia mengaku kini dipandang buruk sang kakek, Sunaria.

"Bapak itu setiap ada masalah selalu saja nyalahkan aku. Sampai mbah saja nggak percaya lagi sama aku," kata BY.



Karena masalah itu, BY mengaku beberapa kali melakukan teror di rumah keluarganya. Bahkan BY pernah membuat bom molotov rekayasa dan dilempar di rumah.

"Buka YouTube buat bom molotov, botolnya beli di minimarket dan isinya dibuang. Diisi bensin sama potongan jaket untuk sumbu," lanjut BY.

Dari hasil interogasi, BY mengakui semua perbuatannya. Hal ini diperkuat dengan keterangan tiga saksi lain yang diketahui sebagai teman BY.
Halaman 2 dari 3
(rvk/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads