Puluhan Korban First Travel Datangi Kemenag, Tanya Kejelasan Nasib

Puluhan Korban First Travel Datangi Kemenag, Tanya Kejelasan Nasib

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Senin, 09 Des 2019 11:58 WIB
Foto: Jefrie Nandy Satria
Jakarta - Puluhan korban First Travel (FT) mendatangi kantor Kementerian Agama (Kemenang) untuk meminta kejelasan nasib mereka. Salah satu korban, Eni Rifkiah, ingin bertemu dengan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi.

"Mau ketemu Menteri sebenarnya. Agendanya itu ingin kejelasan nasib kamilah korban First Travel ini kayak gimana. Di berita, Menteri mau memberangkatkan jemaah dalam kurun waktu ke depan," kata Eni selaku Koordinator Persatuan Agen Jamaah Korban First Travel (Pajak FT) di kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Barat, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2019).


Dia mengatakan nasib para jemaah korban First Travel belum jelas hingga saat ini. Eni ingin Fachrul memperjelas pernyataannya terkait bantuan untuk memberangkatkan korban FT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus ada lagi beritanya bahwa akan memberikan aset First Travel supaya bisa diterima sama korban, itu masih simpang siur. Jadi kami butuh kejelasan sebenarnya bagaimana nasib kami. Kalau memang diberangkatkan, mekanismenya seperti apa, pokoknya banyak yang ingin kami ketahui," sambungnya.



Eni mengatakan dirinya belum dijadwalkan secara resmi untuk beraudiensi dengan Fachrul. Oleh sebab itu, hari ini Pajak FT mengajukan surat kepada pihak Kemenag untuk permohonan audiensi. Surat tersebut diberikan oleh Ario Tedjo Dewanggono yang juga merupakan korban FT.

"Kami sudah serahkan kepada kementerian melalui Biro Sekmen-nya. Beliau sudah terima suratnya dan mengatakan dua hari ke depan akan memberikan jawaban kapan ketemunya dengan Pak Menteri," jelas Ario kepada detikcom.


Selain menyurati Kemenag, Ario menambahkan para korban FT juga akan menyurati DPR. Mereka berharap para dewan dapat memberikan solusi agar nasib mereka tak terkatung-katung.

"Kami juga melayangkan surat kepada Komisi VIII dan juga Komisi III supaya memberikan jalan bagaimana caranya untuk memberangkatkannya," sambung Ario.



Korban FT lainnya, Zuherial, mengatakan dirinya sengajas datang dari Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). untuk turut berpartisipasi memperjuangkan kejelasan sikap negara kepada mereka.

"Saya mau minta kejelasan statement Pak Menteri. Kan dia pernah bilang dia akan memberangkatkan (umroh korban FT) dalam jangka lima tahun, selama zaman (pemerintahan) Pak Jokowi kan, lima tahun harus selesai. Jadi saya mau minta kejelasan 'Benar nggak nih?'. Kalau bener ya alhamdulillah, kalau nggak kan berarti berita ini bohong," tutur Zuherial.


Sebelumnya Fachrul Razi berjanji membantu memberangkatkan jemaah umrah korban penipuan FT secara bertahap melalui travel umrah. Menag berharap jemaah menyiapkan dana tambahan agar bisa berangkat.

"Kemudian nanti kami coba inventarisasi. Setelah kami inventarisasi, katakanlah ketemu nggak terlalu banyak dia misalkan bayarnya hanya Rp 12 juta. Sebetulnya kita katakan (biaya umrah) paling sedikit Rp 20 juta. Mungkin kita minta dia tambah Rp 8 juta," kata Fachrul usai Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR pada Kamis (29/11/2019).



Lalu, bagaimana caranya Fahrul memberangkatkan korban First Travel?

"Kemudian akan kami coba susupkan ke beberapa travel yang selama ini dalam tanda petik sudah punya keuntungan agak banyaklah selama menjalankan haji," ujar Fachrul.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads