Wamenag: Kami Akan Fasilitasi sampai Uang Kembali ke Korban First Travel

Wamenag: Kami Akan Fasilitasi sampai Uang Kembali ke Korban First Travel

Farih Maulana Sidik - detikNews
Jumat, 06 Des 2019 20:55 WIB
Zainut Tauhid (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid menghormati putusan hukum terkait aset First Travel yang disita negara. Zainut menyebut Kemenag akan memfasilitasi para korban agar uang mereka bisa kembali.

"Kami akan fasilitasi untuk bagaimana sampai uang itu bisa dikembalikan kepada jemaah. Terkait dengan lain-lain, kami masih meneliti berikutnya," ujar Zainut di kantor DPP PPP, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zainut menuturkan Kemenag sangat memperhatikan korban-korban First Travel. Menurut Zainut, Kemenag masih mengkaji cara untuk mengembalikan uang kepada jemaah.

"Keberpihakan kami terhadap korban pasti ini menjadi perhatian kami, tapi persoalannya memang cukup besar, jumlah korban itu 63 ribu lebih," katanya.

"Kami harus betul-betul memastikan, pertama, mengenai pengembalian uang itu apakah bisa. Sementara ini keputusan hakim uang itu disita negara," sambung Zainut.





Sebelumnya, sejumlah korban First Travel mendatangi kantor Kementerian Agama (Kemenag). Mereka ingin bertemu dengan Menag Fachrul Razi meminta bantuan agar pemerintah mencarikan solusi nasib jemaah yang gagal ke Tanah Suci.

Fachrul kemudian menjelaskan mengenai penanganan kasus First Travel oleh Kementerian Agama. Fachrul mengatakan sudah memiliki beberapa konsep untuk menangani kasus ini.

"Nanti kami coba, dalam waktu dekat kami sudah akan merumuskan. Sama-sama ketemu semua, coba langkah-langkah apa yang terbaik ya. Tapi sudah ada sih konsep-konsepnya di benak. Sudah, sudah ada. Tapi semua kita harus sama-sama mencoba mengatasi ini bersama-sama," ucap Fachrul di Kantor Kemenag, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/12).

Fachrul menjelaskan saat ini jemaah korban First Travel harus dapat mengikhlaskan kondisi yang ada. Dia menyebut tidak bisa menjanjikan, tapi berupaya menyelesaikan permasalahan travel umrah 'bodong'.

"Termasuk teman-temannya korban juga, tentunya sebagian lain mohon bisa mengikhlaskan gitu ya karena tentu yang kita utamakan yang nggak mampu, gitu kan. Nanti kita coba selesaikan masalahnya ya. Tapi paling tidak kami merasa terpanggil untuk sama-sama memecahkan masalah. Mudah-mudahanlah, gitu ya. Kita nggak menjanjikan banyak, tapi saya kira pasti ada sesuatu yang bisa kita lakukanlah, ya," sambungnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads