Untuk masalah penanganan, Widyastuti menyebut pihaknya memiliki program pemutusan rantai penularan pada ibu hamil. Nantinya ibu hamil dapat melakukan pengecekan HIV di puskesmas.
"Kami punya program pemutusan rantai penularan untuk ibu hamil, semua ibu hamil yang datang ke puskesmas DKI dicek. Sehingga kalau positif kita terapi, kita kawal, kita dampingi, sehingga bayi yang dilahirkan negatif," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DKI satu satunnya provinsi yang pertama kali mendorong ARV bisa di puskesmas. Kalau dulu, provinsi lain hanya bisa di rumah sakit," kata Widyastuti.
Sebelumnya, dalam data yang dimiliki Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan ada lebih dari 50 ribu warga DKI yang berstatus positif HIV. Mereka umumnya berasal dari kelompok usia produktif yang masih bekerja.
"Sekitar 50 ribu lebih warga Jakarta positif HIV, AIDS-nya sendiri tidak banyak. Orang dengan status HIV positif kita harapkan bisa bekerja," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti, pada Sabtu (7/12).
(dwia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini