"Kalau ada, silakan, laporkan siapa yang menekan, di mana, kapan, dan tekanannya seperti apa. Laporkan, nanti kita akan tindak lanjuti," kata Eddy saat dihubungi, Sabtu (7/12/2019).
Eddy mengatakan sebagai sekjen partai, dirinya ingin memastikan tak ada pemaksaan terhadap kader dalam pemilihan ketua umum PAN. Menurutnya, intimidasi adalah tindakan mengekang demokrasi di tubuh partai berlambang matahari terbit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebagai sekjen partai yang menegakkan disiplin mekanisme di dalam partai, memastikan tak ada. Kalau ada tekanan-tekanan terhadap pengurus daerah/wilayah untuk memaksakan pilihan terhadap salah satu kandidat, justru saya perlu ditindak karena mengekang demokrasi di tubuh PAN," tuturnya.
Dia mengatakan politikus senior PAN, Amien Rais, mengajarkan kader untuk berpolitik secara etis. Eddy menambahkan, dirinya ingin pemilihan PAN berjalan tanpa ada tekanan da paksaan.
"Karena bagaimana pun juga, meskipun kita persiapan rakernas dan kongres, tetapi tetap Pak Amien Rais mengajarkan kita untuk berpolitik dengan etika dan santun. Dan kita akan laksanakan politik dengan etika dan santun," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Djainuddin Damopolii menilai ada kejanggalan jelang kongres pemilihan ketum. Eks Ketua DPD Kotamobagu, Sulut, ini menyebut ada pertemuan Zulhas dengan pengurus wilayah. Di situ menurutnya terjadi konsolidasi untuk merencanakan majunya kembali Zulhas. Versi Djainuddin, dia diberhentikan dari posisi Ketua DPD Kotamobagu secara sepihak periode September lalu.
"Zulhas pernah undang seluruh DPW di Widya Chandra, mungkin di situ disampaikan niat beliau," kata Djainuddin kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Jumat (6/12).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini