Paviliun Indonesia menjadi sarana untuk melakukan diplomasi lunak dalam proses negosiasi pada COP25 ini. Melalui Paviliun Indonesia, RI akan memperjuangkan sejumlah hal terkait lingkungan.
"Soft diplomatic khususnya lewat pavilion Indonesia. Kita punya negosiator hampir 40-70 yang terbagi dalam 13 tematik negosiasi yang akan kita perjuangkan di COP25," ujar Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong di Madrid, Spanyol, Rabu (4/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembukaan dilakukan siang ini, waktu setempat. Terdapat sejumlah agenda dalam acara Paviliun Indonesia, seperti 43 sesi talkshow hingga penampilan seniman yang akan meramaikan paviliun.
Indonesia juga mengundang sejumlah eminent person, seperti Al Gore dan Jeffrey Sachs. Salah satu fokus Indonesia dalam proses negosiasi adalah terkait implementasi artikel 6 Perjanjian Paris.
"Saya rasa Indonesia berharap konferensi dapat menghasilkan kesepakatan yang baik dalam rangka menuju Paris Agreement berkaitan dengan artikel 6 dengan mekanisme finansial," ujar Alue.
Alue berharap konferensi kali ini bisa menyelesaikan permasalahan perubahan iklim. Dalam negosiasi ini juga diharapkan para delegasi mencapai kesepakatan untuk mengimplementasikan terkait artikel 6 Persetujuan Paris.
"Semua negara dalam Paris Agreement harus bertanggung jawab dalam mengurangi emisi, kemudian saya rasa negara berkembang perlu di depan untuk mengurangi emisi," imbuhnya. (mei/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini