Doni selanjutnya menyinggung tentang adanya soal-soal berdaya pikir tinggi pada UNBK. Menurutnya, guru pun harus diberi sosialisasi agar mampu membuat soal yang tidak mempersulit para peserta UNBK.
"Jangan sampai seperti yang tahun 2019 ketika ada persoalan dadu dilempar 600 kali lalu anak-anak, 'Pak, ini saya gempor nih, Pak'. Matematika ini harusnya lebih mudah tapi malah mempersulit. Ini kan hanya masalah pemahaman saja. Itu secara matematik bisa dibenarkan," ujar Doni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak (dihapus). Soal seperti itu harus tetap ada karena ini terkait cara berpikir tingkat tinggi. Tetapi porsinya itu jangan banyak-banyak, 20 persen saja. 20-25 persen, sekitar itu," tutur Doni.
(jef/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini