4. Sukriansyah S Latief-Staf Khusus Wapres Bidang Infrastruktur dan Investasi
Sukriansyah S Latief atau akrab disapa UQ Sukriansyah lahir di Ujung pandang, tanggal 30 Agustus 1969. Dikutip dari situs pribadinya, Sukriansyah gelar sarjana Hukum dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada tahun 1998. Meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Indonesia dan gelar Doktor bidang Hukum dari Universitas Hasannuddin, Makassar.
Sebelum mengemban amanah sebagai Staf Khusus Menteri Pertanian RI Bidang Kebijakan pada Kabinet Kerja Jokowi-JK serta Komisaris Pupuk Indonesia Holding, UQ Sukriansyah merupakan jurnalis senior koran Harian Fajar hingga karirnya mencapai puncak sebagai Pemimpin Redaksi (Pimpred) di Koran terbesar di Indonesia Timur tersebut. Di samping itu, UQ juga pernah menjadi wartawan Majalah Tempo yang kala itu dipimpin Goenawan Mohamad serta Kepala Biro Majalah Forum Keadilan yang dikomandani Karni Ilyas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jejak sejarahnya dalam dunia pers Indonesia dan dunia intelektual memang dengan mudah ditemukan. Sebagai ketua Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) pertama Makassar, menjadi Presidium AJI Pusat, menulis dan menjadi editor beberapa buku.
Di dunia pendidikan, UQ Sukriansyah saat ini tercatat sebagai pengajar di Yayasan Universitas Fajar dan juga pernah mengajar di Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Kini, dia telah ditunjuk sebagai Staf Khusus Wapres Bidang Infrastruktur dan Investasi.
5. Robikin Emhas-Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga
Robikin Emhas dikenal sebagai Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU. Dalam riwayat hidup yang dia kirimkan ke detikcom, dia lahir di Gresik, 12 Agustus 1969. Sejak kecil, dia adalah anak pesantren di Gresik dan Malang.
Pendidikan formalnya dia tempuh di MI Ma'arif Hidayatus Salam, Gresik tahun 1982. Dilanjut ke SMP Ma'arif AL Karimi, Gersik, lulus tahun 1985. Dia kemudian lulus dari SMAN Sedayu, Gresik, pada 1988.
Dikutip dari blog pribadinya, pria ini sudah menjadi aktivis sejak masih SMP dan SMA. Saat itu dia aktif di OSIS & IPNU, dan dilanjutkan sewaktu kuliah di Malang.
Dia berkuliah di Universitas Merdeka Malang, Fakultas Hukum. Dia belajar hukum pidana. Robikin lulus tahun 1993 dengan predikat terbaik pertama. Dia sempat kuliah pasca-sarjana di Universitas Brawijaya namun tidak sampai lulus. Gelar pascasarjananya diraih dari Universitas Putra Bangsa tahun 2005.
Usai lulus kuliah, Robikin lantas aktif di pelbagai LSM dan sebagai pekerja konsultan hukum. Pada tahun 1994, dia mendirikan kantor hukum di Jakarta bersama rekan seprofesinya, Arif Effendi, bernama 'ART & Partner, attorneys at law'. Dia juga aktif 'Padepokan Hukum RE & Associates, Malang'.
Dia pernah menjadi Ketua PP Pencak Silat Pagar Nusa pada 2012-2017 dan Ketua PP ISNU pada 2012-2017. Dua jabatan itu dia tinggalkan begitu pad tahun 2015, Robikin terpilih Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, karena ada larangan rangkap jabatan. Dia masuk menjadi anggota Lembaga Pengkajian MPR, 2017-2019. Kini, Robikin terpilih menjadi Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga.
6. Mohamad Nasir-Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi
Mohamad Nasir dikenal sebagai mantan Menristek Dikti. Dikutip situs undip.ac.id, Nasir lahir di Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960.
Nasir menyelesaikan pendidikan S1-nya di Undip. Gelar magister diraih kakak ipar Ketum PKB Muhaimin Iskandar itu dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Gelar PhD dia kantongi dari University of Science Malaysia.
Lantas, pada September 2014 dia terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), untuk periode 2014-2018.
Sebelum terpilih sebagai rektor, Nasir adalah Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip untuk periode 2010-2014. Dia terpilih pada Selasa, 7 September 2010. Dia juga pernah menjabat Pembantu Rektor II di kampus yang sama.
Belum tuntas tugasnya sebagai Rektor UNDIP, pada Oktober 2014 dia tunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Menristek. Pada tahun 2019, Nasir tak masuk lagi ke kabinet. Namun, kini dia terpilih sebagai Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini