Susunan F-Golkar DPR Dikritik, Pendukung Umbar Prestasi Airlangga

Susunan F-Golkar DPR Dikritik, Pendukung Umbar Prestasi Airlangga

Mochamad Zhacky - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 15:22 WIB
Ketum Golkar Airlangga Hartarto (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai kritik terhadap susunan Fraksi Golkar DPR RI era Ketua Umum Airlangga Hartarto bukan substansi. Menurut Doli, susunan Fraksi Golkar DPR saat ini justru menorehkan sejumlah prestasi.

"Kalau bicara yang pertama-tama, banyak sekali sejarah pertama yang dilakukan oleh kepemimpinan Pak Airlangga di dalam konteks kelembagaan DPR/MPR ini. Pertama, baru pertama lagi sekarang Golkar jadi Ketua MPR, itu sejarahnya Airlangga Hartarto," kata Doli di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Kemudian Doli menyinggung soal perempuan pertama yang menjadi ketua komisi di DPR. Ketiga, mengenai kaum muda yang mengisi kursi pimpinan komisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kedua, kita juga baru pertama sejarah Republik, belum pernah dilakukan oleh partai politik yang lain, ketua komisi itu dari perempuan, itu Ibu Meutya Hafid. Terus yang ketiga, dari 13 sekarang kita yang menjadi pimpinan komisi dan badan, di AKD (alat kelengkapan dewan), 9-nya adalah anak-anak muda, generasi-generasi yang umurnya di antara 40-50," paparnya.


Doli juga menepis kritik yang menyebut susunan Fraksi Golkar tidak memperhatikan representasi wilayah. Menurutnya, memang tidak mungkin jika setiap perwakilan wilayah menjadi pimpinan di tiap AKD.

"Sekarang begini, kalau representasinya begitu, kalau itu yang dikedepankan bisa ramai semua, karena jumlah provinsi ada 34, sementara kita cuma punya 13 pimpinan. Itu bagaimana kalau bicara representasinya?" jelasnya.

"Kalau dilihat dari 13 ini kan ada dari Jawa Timur, ada dari Jawa Barat, ada juga dari NTT. Kemudian ada juga dari Sulawesi Tenggara. Saya kira cukup representatif," imbuh Ketua Komisi II DPR itu.



Doli pun meminta agar tidak ada pihak yang menjelek-jelekan kepemimpinan Airlangga. Dia mengimbau agar mendukung penyelenggaraan Munas Golkar.

"Jadi saya kira, sudahlah, jangan kemudian kita mencari-cari karena kita menjelang munas, berupaya untuk mendiskreditkan kandidat. Kalau sudah punya kandidat, dukung kandidatnya aja, nggak usah ngurusin, cari jelek-jeleknya orang lain," terang Doli.


Diberitakan sebelumnya, pengurus Badan Kajian Strategis dan Intelijen DPP Partai Golkar Mahadi Nasution mengkritik susunan Fraksi Golkar di DPR RI periode 2019-2024. Mahadi berpendapat susunan Fraksi Golkar DPR saat ini tak memperhatikan representasi wilayah.

"Misalnya Komisi I dan Komisi II DPR dari Fraksi Golkar berasal dari satu provinsi, Sumatera Utara, yaitu Meutia Hafidz dan Ahmad Dolly Kurnia. Keduanya memegang Ketua Komisi," kata Mahadi dalam keterangannya, Senin (25/11).

"Di sisi lain Ketua Fraksi Golkar, Kahar Muzakir dan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Alex Noerdin. Keduanya berasal dari satu propinsi yaitu Sumatera Selatan. Hal ini cukup ironis mengingat Partai Golkar selalu memperhatikan representasi wilayah," imbuhnya.
Halaman 2 dari 2
(zak/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads