Masduki mengatakan, pada program standarisasi, dai akan diberikan materi bagaimana cara berdakwah yang sesuai dengan konteks berbangsa dan bernegara. Menurutnya pemateri akan menekankan cara berceramah yang sesuai dengan kensep NKRI.
"Iya justru di sini lah akan diberikan kunci bagaimana cara berdakwah yang bagus sesuai dengan konteks kebangsaan dan kenegaraan itu, justru di situ kuncinya," kata dia.
"Seperti yang saya bilang tadi, ada dimensi ideologis, dimensi kenegaraan. Kan ada konsep kenegaraan itu NKRI, tapi kan masih banyak dai yang menyatakan NKRI itu thogut, yang benar khilafah, kan begitu, masih banyak kan. Padahal khilafah itu justru tertolak karena umat Islam Indonesia sudah bersepakat dengan yang lain untuk mendirikan negara ini. Konsep NKRI itu Islami. Apakah khilafah tidak Islami? Islami juga, tetapi tertolak karena kita sudah mempunyai kesepakatan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masduki mengatakan secara umum dai di Indonesia telah memenuhi standar. Namun, masih ada sebagaian kecil yang melenceng dari ideologi negara sehingga perlu diberikan pendalaman terhadap dai tersebut.
"Sebagian besar pendakwah kita baik-baik saja. Kalau ada sebagian kecil itulah yang mesti kita benahi. Tapi ini bukan hanya sebagai pelencengan ideologi, tapi pendalaman. Banyak sekali pendakwah yang tidak dalam ilmu agamanya, belum matang nah itu dimatangkan," pungkasnya.
Tonton video MUI Didesak Keluarkan Fatwa Penodaan Agama Terhadap Sukmawati:
(lir/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini