Sementara itu, Agus menyebut sebanyak 39 rumah mengalami rusak ringan di Maluku Utara. Selain itu beberapa fasilitas umum juga mengalami rusak ringan.
"Data BPBD per 19 November 2019 mencatat kerusakan per wilayah sebagai berikut Kelurahan Mayau berupa sekolah 2 unit, gereja 1, puskesmas 1 dan bank 1, serta Kelurahan Lelewi dan Bido masing-masing gereja 1 unit," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada korban korban yang meninggal pada gempa tersebut. Agus menyebut sebanyak dua orang mengalami luka ringan.
"Dua orang yang terluka dari Kelurahan Mayau telah mendapatkan perawatan. Mereka mengalami luka ringan. Tidak ada korban meninggal pascagempa yang berlokasi 137 km barat laut Jailolo, Maluku Utara dengan kedalaman 173 km tersebut," lanjutnya.
Agus menuturkan, pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh dari semenjak gempa pada Kamis (14/11) lalu. Sementara itu tangap darurat akan diakiri pada esok hari, Kamis (21/11).
"Pemerintah daerah khususnya Kota Ternate telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi selama 7 hari, terhitung dari 15 November hingga 21 November 2019. Pos komando Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi juga telah diaktifkan dan beroperasi di Kantor BPBD Kota Ternate. Sedangkan terkait upaya taktis operasional, pos lapangan didirikan di Kantor Camat Batang Dua yang ada di Pulau Mayau," ujarnya.
BMKG: Gempa Maluku Utara Disebabkan Patahan Badan Lempeng Laut
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini