Perang tersebut berlangsung selama tiga puluh tahun lamanya, yakni dari tahun 1803 hingga 1838. Akibatnya, banyak korban jiwa yang melayang.
Berikut fakta-fakta perang Padri yang dirangkum detikcom:
1. Penyebab
Penyebab perang Padri dikarenakan pertentangan antara kaum Padri dengan kaum Adat. Kala itu, muncul gerakan Wahabiah di Sumatera Barat yang bertujuan memurnikan kehidupan Islam oleh kaum Padri.
Hanya saja, kaum Adat merasa tak sejalan. Pemerintah kolonial pun mendukung kaum Padri dan melakukan perjanjian di mana pasukan Belanda menduduki beberapa daerah di Sumatera Barat. Peristiwa ini lah yang mengawali terjadinya perang Padri.
2. Kronologi
Kronologi perang Padri terjadi mulai tahun 1821 di mana pasukan Belanda mulai menduduki beberapa daerah di Sumatera Barat, dan mengawali peperangan.
Perang tersebut berlangsung hingga 1825. Tak berhenti di situ, perang Padri kedua kembali terjadi dengan strategi serangan kaum Padri ke pos-pos Belanda di Sumawang, Sulit Air, Enam Kota, Rau, dan Tanjung Alam.
Pada tanggal 22 Januari 1824, perang Padri dihentikan dengan perjanjian damai di Bonjol. Namun, perjanjian tersebut dilanggar oleh Belanda sehingga memicu pertempuran lagi.
Kaum Padri kembali melakukan perjanjian perdamaian pada tanggal 15 November 1825 di Padang untuk menghentikan perang. Sebenarnya, perjanjian tersebut dilakukan Belanda hanya untuk berfokus pada perlawanan Diponegoro di Jawa.
Setelah selesai perang Diponegoro, Belanda kembali mendirikan pos di wilayah kekuasaan kaum Padri dan memicu perang Padri jilid dua. Perang pun berlangsung antara 1830 hingga 1837.
Akhirnya, perang berakhir setelah pimpinan perang, yakni Tuanku nan Alahan menyerah.
3. Dampak
Dampak dari perang Padri menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan. Selain itu, perang Padri juga menyebabkan kesengsaraan pada rakyat karena Belanda mengerahkan ribuan tenaga untuk kerja paksa membuat jalan agar pasukan bisa menyerang Bonjol.
(pay/vmp)