Lebih lanjut, Cholil mendukung kursus pranikah yang tidak menyulitkan orang untuk menikah. Menurutnya, kursus pranikah harus dijalankan dengan kesadaran untuk membangun keluarga yang lebih baik.
"Tetapi lebih kepada memberi bekal bagaimana mengarungi hidup berkeluarga. Termasuk di antaranya hubungan suami istri, mendidik anak, dan bagaimana ketentuan-ketentuan menurut agama dan menurut pemerintah. Tapi jangan sampai orang tidak diperbolehkan menikah tanpa adanya kursus. Jadi kursus dibangun di atas kesadaran, dibangun atas sukarela, dan untuk membangun keluarga yang lebih baik," tutur Cholil.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berencana menerapkan program kursus atau pembekalan pranikah mulai tahun depan. Ia tak memerici kapan pastinya program itu diluncurkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir menjelaskan program pembekalan pranikah bukanlah sertifikasi. Melainkan program itu merupakan pembekalan bagi mereka yang hendak melangsungkan pernikahan, dan di akhir pembekalan mereka akan memperoleh sertifikat.
"Jangan dibayangkan itu sulit, juga bukan sertifikasi seperti yang dibayangkan orang. Lha kalau kita ikut penataran kan juga dapat sertifikat kan, gitu lho maksudnya," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut.
(azr/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini