"Media sosial, kita nggak bisa meredam, tidak bisa memfilter, apapun bisa dilakukan dari media. Bagaimana orang itu bisa intoleran belajar dari medsos, bagaimana orang itu menjadi radikal itu belajar dari medsos," ujar Gatot dalam diskusi 'Meneguhkan Toleransi, Merawat Kebhinnekaan Indonesia' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Gatot menyebut, sementara dulu orang-orang menyebarkan paham radikal melalui cara pertemuan atau diskusi, kata dia, kini itu bisa disebarkan lewat medsos, seperti jaringan teroris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gatot, Medsos di satu sisi menjadi hal yang positif, tapi pada sisi lain menjadi hal yang negatif. Hal-hal negatif itu, kata dia, perlu diantisipasi dalam membangun toleransi.
"Banyak langkah-langkah yang harus kita lakukan tentunya apakah melalui pendidikan, pemahaman toleransi mungkin dari masa-masa kecilnya," katanya.
Simak juga video "Celah Rawan Laman Aduan ASN Terkait Hoax dan Radikalisme" :
(fas/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini