PKS Setuju Angka Kemacetan DKI Turun: Transportasi Umum Sudah Integrasi

PKS Setuju Angka Kemacetan DKI Turun: Transportasi Umum Sudah Integrasi

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Jumat, 15 Nov 2019 09:22 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut angka kemacetan di Jakarta sudah turun. Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Arifin setuju dengan pernyataan tersebut dan mencontohkan integrasi transportasi umum yang sudah baik.

"Setuju dengan pernyataan Pak Anies.Transportasi umum yang sudah terintegrasi, sehingga warga sudah mulai banyak yang beralih ke transportasi umum," kata Arifin saat dihubungi, Jumat (15/11/2019).


Selain transportasi umum, PKS juga menilai kebijakan ganjil genap berhasil memaksa penggunaan kendaraan pribadi pindah ke transportasi umum. Dia menuturkan kebijakan tersebut ikut memberi andil mengurangi kemacetan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kebijakan ganjil genap juga berdampak bagi penurunan kemacetan," tuturnya.


Sebelumnya, Anies memamerkan capaiannya dalam dua tahun memimpin ibu kota. Salah satunya adalah tingkat kemacetan Jakarta yang turun dari peringkat 4 menjadi peringkat 7 kota termacet di dunia.

"Alhamdulillah Jakarta turun tingkat kemacetannya pindah 300 ribu orang per hari dalam tahun ini. Sekarang Jakarta itu dulu tingkat kemacetan nomor 4 di dunia. Alhamdulillah dalam waktu 1 tahun turun Jadi nomor 7 di dunia. Insyaallah keluar dari 10 besar," kata Anies saat memberi sambutan dalam acara Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).





Di Rakornas PKS, Anies Pamer Kenaikan Pengguna Transportasi Umum:

[Gambas:Video 20detik]



(fdu/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads