"Saya sendiri merasakan kok, itu kan karena dampak dari pemberlakuan perluasan ganjil genap. Kemudian ada contoh dari pegawai PNS itu, juga pemberlakuan jam sekolah lebih awal dilakukan. Tiga itu yang saya sorot langsung itu, kena juga," kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif kepada wartawan, Kamis (14/11/2019).
Syarif mengatakan kontribusi dari ganjil genap juga menyebabkan warga pindah ke transportasi umum. Dia menyebut rekayasa ganjil genap semakin menambah jumlah penumpang transportasi umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Herannya Anies, Urusan Bambu Jadi Noise |
Meski demikian, Syarif tetap memberikan catatan terkait upaya Anies mengurangi macet. Dia meminta sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) harus segera diterapkan agar macet semakin berkurang.
"Tinggal tahapan satu lagi, jalan berbayar Sudirman-Thamrin itu harus segera," jelasnya.
Sebelumnya, Anies memamerkan capaiannya dalam dua tahun memimpin ibu kota. Salah satunya adalah tingkat kemacetan Jakarta yang turun dari peringkat 4 menjadi peringkat 7 kota termacet di dunia.
"Alhamdulillah Jakarta turun tingkat kemacetannya pindah 300 ribu orang per hari dalam tahun ini. Sekarang Jakarta itu dulu tingkat kemacetan nomor 4 di dunia. Alhamdulillah dalam waktu 1 tahun turun Jadi nomor 7 di dunia. Insyaallah keluar dari 10 besar," kata Anies saat memberi sambutan dalam acara Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
Simak juga video Di Rakornas PKS, Anies Pamer Kenaikan Pengguna Transportasi Umum:
(fdu/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini