Akui Sempat Ajak Ubah Nama Cawagub DKI, PKS: Itu Upaya Alternatif

Akui Sempat Ajak Ubah Nama Cawagub DKI, PKS: Itu Upaya Alternatif

Zunita Putri - detikNews
Minggu, 10 Nov 2019 10:43 WIB
Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo (Foto: Istimewa/PKS)
Jakarta - PKS mengakui memang sempat bersurat ke Gerindra untuk mengubah nama cawagub DKI yang telah diusung ke DPRD DKI. Hal itu dilakukan lantaran dua nama cawagub yang sebelumnya disodorkan tak juga ditindaklanjuti oleh DPRD DKI.

"Betul bahwa kami mengajukan 2 (dua) nama baru pada bulan Agustus 2019 karena usulan 2 (dua) nama lama tidak ditindaklanjuti oleh DPRD. Itu sebagai upaya alternatif," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo kepada wartawan, Minggu (10/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kata Sakhir, usulan baru nama cawagub DKI itu tak mendapat respons dari Gerindra. Jadi dua nama cawagub sebelumnya, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, tetap berlaku.

Kemudian belakangan muncul 4 nama cawagub usulan Gerindra. Sakhir pun menilai wajar jika tandemnya di DKI itu mengajukan nama. Mengingat dua nama sebelumnya tak juga ditindaklanjuti oleh DPRD DKI.

"Bahwa sekarang muncul 4 (empat) nama usulan Gerindra, itu murni inisiatif Gerindra, bukan permintaan PKS. Meski demikian, kami menilai wajar saja jika Gerindra mengajukan nama-nama tersebut sebagai bagian dari dinamika politik untuk sama-sama mencari calon alternatif," tuturnya.



Kendati demikian, Sakhir mengatakan partainya hingga saat ini belum bisa memberikan keputusan terkait usulan tersebut. Sebab, surat usulan tersebut baru saja diterima pihaknya.

"Kami bisa menolak semua calon tersebut atau kami pilih salah satu untuk kemudian disandingkan dengan calon dari PKS yang kemudian disetujui bersama dan diajukan kepada DPRD melalui Gubernur. Kami belum bisa memberikan keputusan karena usulan tersebut baru kami terima," ungkap Sakhir.



Hal senada disampaikan politikus PKS, Agung Yulianto. Sebagai salah satu orang yang namanya disodorkan sebagai cawagub DKI, Agung memilih berprasangka baik dengan keputusan Gerindra tersebut.

"Kalau sekarang muncul 4 nama dari Gerindra, kami berpikir positif saja, mungkin ini upaya untuk sama-sama mengupayakan segera ada wagub yang disepakati partai pendukung, yaitu Gerindra dan PKS. Dan pada akhirnya masyarakat DKI yang bahagia," kata Agung saat dihubungi terpisah.

"Bagi kami sebagai calon, saya maupun Syaikhu, tidak ada masalah sama sekali, kami sangat siap ditugaskan maupun tidak ditugaskan," imbuh dia.



Agung mengatakan pihaknya selama ini telah berupaya keras agar DKI segera memiliki wagub baru. Namun, kata dia, sayangnya usaha partainya tak berbuah manis, sehingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus 'menjomblo' lama.

"PKS hanya berpikir maslahat untuk masyarakat DKI. Tanpa adanya wagub, jalannya pemerintahan menjadi kurang maksimal. Kami sudah all-out bekerja ketika ditugaskan. Begitu juga Fraksi PKS dan struktur DPW. Namun hingga Agustus 2019 (1 tahun) tidak juga berhasil. Maka Agustus kami pun mengusulkan nama baru dengan harapan segera ada pendamping Gubernur. Namun tidak mendapat sinyal positif dari Gerindra," ungkap Agung.



Sebelumnya, perihal surat dari PKS untuk mengubah nama cawagub itu diungkap oleh Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco mengatakan PKS sempat bersurat ke Gerindra untuk mengubah nama calon yang telah diusung ke DPRD DKI.

"Bahwa PKS telah mengusulkan dua orang Wagub DKI dan kami setujui sebagai partai pengusung bersama, yaitu Saudara Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Di perjalanannya, pengusulan tersebut berjalan, namun tidak ada tindak lebih lanjut dari DPRD dan kemudian pemilihan pengganti wagub jadi berlarut-larut," kata Dasco kepada wartawan, Sabtu (9/11).
Halaman 2 dari 3
(mae/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads