PKS-Gerindra Tak Kunjung Deal Pilih Pengisi Kursi Wagub DKI

Round-Up

PKS-Gerindra Tak Kunjung Deal Pilih Pengisi Kursi Wagub DKI

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 10 Nov 2019 08:00 WIB
Foto: Gedung Balai Kota DKI Jakarta. (Ari Saputra-detikcom)
Jakarta - Kursi kosong DKI-2 yang sudah kosong lebih dari setahun belum juga ada tanda-tanda bakal terisi. PKS-Gerindra sebagai partai pengusung tak kunjung 'deal' soal sosok pengganti Sandiaga Uno.

Gerindra belakangan mengusulkan 4 nama baru untuk posisi yang ditinggalkan Sandiaga. Mereka antara lain Arnes Lukman, Ferry Juliantono, A Riza Patria, dan Saefullah (Sekda DKI Jakarta).

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik, mengatakan empat nama tersebut diusulkan karena proses pemilihan wagub macet lebih dari satu tahun. Maka, menurutnya, tidak salah jika Gerindra mengusulkan alternatif nama lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa disandingkan. Bisa begitu kan. Belum (ada keputusan). Ini usulan kita ke dia. Boleh dong kita usulin. Karena kita lihat macet. Ini bagaimana kalau opsi itu diambil," ucap M Taufik saat dihubungi, Kamis (7/11/2019).



Empat nama yang diusulkan Gerindra rupanya direspons 'keras' oleh PKS. Partai berlogo bulan sabit kembar itu menilai Gerindra tak memiliki etika politik.

Dasarnya, PKS memegang komitmen Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang disebutkan menjamin kursi DKI untuk kadernya. Gerindra diminta PKS untuk menjalankan komitmen tersebut.

"Yang saya bilang etika itu kan. Kalau komitmen Prabowo, sejak awal itu kan diserahkan ke PKS. Artinya, kalau memang ditepati komitmen itu, harusnya dilaksanakan. Ketika itu nggak dilaksanakan, kan nggak etis lah," kata Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu kepada wartawan, Sabtu (9/11/2019).

Dia mengatakan pembicaraan di DPP antara PKS dan Gerindra sudah final. Artinya, sudah ada kesepakatan kursi DKI-2 untuk PKS sebagai partai pengusung.

Pria yang diusung sebagai cawagub DKI ini juga meminta Gerindra membantu kelancaran proses di DPRD DKI. Apalagi, menurutnya, Gerindra tahu betul salah satu masalah yang terjadi di level fraksi.



"Di DPP sih pembicaraan dengan Pak Prabowo sudah close, bahwa itu memang untuk DKI-2 buat PKS, apa lagi yang mau dibicarakan?" jelas Syaikhu.

"Kalau memang itu untuk PKS, dorong dong untuk kelancaran PKS, bukan mencalonkan nama-nama lain," ujarnya.



Gerindra merespons balik Syaikhu. Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif menuturkan, partainya sudah maksimal mengupayakan proses pemilihan cawagub DKI. Hanya dia merasa ada kerja politik yang tak maksimal dilakukan ke fraksi di DPRD DKI.

"Justru Gerindra bertanya kepada PKS, sudah maksimalkah lobi-lobi ke fraksi lain? Sepanjang saya ikuti, justru Gerindra yang mendorong terus supaya digelar pemilihan. Saya yang terdepan mengupayakan itu," kata Syarif.

Soal komitmen Prabowo, anggota DPRD DKI ini menyebut Gerindra sudah menjalankan sejak Maret 2019. Dia mengatakan dinamika di DPRD segera disikapi.

"Komitmen Gerindra jelas mengajukan dan berproses terus sampai kemudian mandek di DPRD. Lalu dilakukan evaluasi, kami tawarkan solusi alternatif. Apa mau terus mandek?" jelas dia.



Level pimpinan pusat Gerindra turut buka suara terkait polemik DKI-2. Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap isi surat PKS yang ternyata sempat mengajak partai berlogo kepala garuda itu untuk mengganti nama cawagub DKI.

Nama yang sudah disepakati Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sempat ingin diusulkan untuk diganti dengan Adhyaksa Dault dan Nurmansyah Lubis. Tapi batal, karena kemudian surat itu ditarik. Belum ada penjelasan kenapa dua nama itu urung dimajukan.

"Atas masukan usulan dari PKS kepada Gerindra sebagai partai pengusung, Partai Gerindra kemudian mengadakan rapat koordinasi, baik dengan Partai Gerindra DKI Jakarta maupun dengan desk Pilkada DPP Partai Gerindra. Namun baru satu minggu kemudian, surat tersebut kemudian ditarik kembali surat yang ditandatangani oleh Presiden PKS dan Sekjen, lalu Ketua DPW PKS DKI dan Sekretaris. Itu ditandatangani oleh Sakir Purnomo dan Agung Yulianto," kata Dasco.



Gerindra menyayangkan jika usulan empat nama baru dari partai berlogo kepala Garuda itu dianggap tak memiliki etika politik. Sebab, pada dasarnya, pengajuan empat nama cawagub dari Gerindra merupakan tindak lanjut dari surat PKS yang ditarik ulang.

"Sampai dengan bulan lalu itu kemudian belum ada usulan ulang dari PKS, sementara publik sudah menanyakan soal pengganti wagub yang ditanggalkan oleh Sandiaga Uno. Maka DPP Gerindra berinisiatif membuat surat kepada DPP PKS untuk mengusulkan calon pengganti wagub ada empat nama yang diusulkan oleh Gerindra, yaitu Pak Arnes, Pak Ferry Juliantono, Ahmad Riza Patria, dan Pak Saefullah. Jadi surat yang kami usulkan adalah menindaklanjuti usulan pengganti sebenarnya dari PKS yang kemudian ditarik ulang. Jadi tak ada niat kami untuk tak beretika sebagaimana dituduhkan oleh pihak-pihak yang tak mengetahui permasalahan sebenarnya," papar Dasco.

Bagaimana akhir dari tarik-ulur antara Gerindra-PKS dalam deal kursi DKI-2?
Halaman 2 dari 2
(idn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads