"Nggak mungkin kita reaktif dengan Pak Jokowi. Artinya memang selalu bagaimanapun menawarkan alternatif pikiran-pikiran yang barangkali sesuatu mungkin menjadi bahan referensi baru, misalnya katakanlah bangsa kita terkenal sopan santun, ramah tamah dalam budaya Indonesia," ujar Paloh dalam sela-sela acara Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2019).
"Mengingatkan jauh lebih berarti daripada kita terlalaikan sama sekali," imbuh Paloh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai NasDem menggelar kongres II pada 9-11 November 2019. Kongres itu akan membahas persiapan Pilkada 2020 hingga persiapan Pilpres 2024. Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma'ruf Amin serta beberapa tokoh akan diundang pada acara puncak penutupan kongres NasDem.
"Insyaallah Pak Jokowi datang, Pak Jokowi memberikan barangkali masukan, pikiran, motivasi. Saya yakin juga akan membesarkan hati kader Partai NasDem," jelas Paloh.
Paloh memang pernah merangkul dan berpelukan dengan Sohibul Iman di kantor DPP PKS. Rangkulan tersebut direspons oleh Jokowi. Paloh menegaskan tidak pernah menanggapi ucapan Jokowi soal rangkulannya dengan Sohibul Iman.
"Nggak juga, artinya memang masalah kewajaran kita, memberikan pencerahan itu baik," tutur dia.
Sebelumnya, Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan tidak ada yang mencurigai rangkulan Paloh. Baidowi menekankan agar Paloh tak bersikap reaktif.
"Sebaiknya tak usah terlalu reaktif menanggapi polemik di hadapan publik karena itu akan menjadi catatan. Kami kira tidak ada kecurigaan apa pun dari Pak Jokowi kepada Surya Paloh yang berangkulan dengan Sohibul Iman," ujar Baidowi kepada wartawan.
Undang Jokowi di Kongres Nasdem, Paloh: Untuk Besarkan Hati Kader
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini