Menteri Israel Serukan Pencaplokan Tepi Barat, Arab Saudi Bilang Gini

Menteri Israel Serukan Pencaplokan Tepi Barat, Arab Saudi Bilang Gini

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 03 Jul 2025 12:22 WIB
A Saudi Arabian flag flies on Saudi Arabias consulate in Istanbul on October 4, 2018. - Jamal Khashoggi, a veteran Saudi journalist who has been critical towards the Saudi government has gone missing after visiting the kingdoms consulate in Istanbul on October 2, 2018, the Washington Post reported. (Photo by OZAN KOSE / AFP)
Ilustrasi bendera Arab Saudi (Foto: AFP/OZAN KOSE)
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi mengutuk pernyataan seorang menteri Israel yang menyerukan pencaplokan wilayah Tepi Barat.

"Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman dan kutukan Kerajaan Arab Saudi atas pernyataan yang dibuat oleh seorang pejabat dari otoritas pendudukan Israel yang menyerukan penerapan kedaulatan atas Tepi Barat di Palestina, yang melanggar resolusi legitimasi internasional," demikian bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Saudi, dilansir dari Al Arabiya, Kamis (3/7/2025).

Hal ini disampaikan setelah Menteri Kehakiman Israel Yariv Levin mengatakan bahwa ada "kesempatan bersejarah yang tidak boleh kita lewatkan" untuk mencaplok Tepi Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Israel tersebut mengklaim bahwa aneksasi Tepi Barat sangat penting bagi keamanan Israel, dengan menyebut wilayah yang diduduki itu "bukan hanya jantung negeri ini tetapi juga sabuk pengaman bagi Negara Israel."

ADVERTISEMENT

"Waktunya untuk kedaulatan telah tiba, saatnya untuk menerapkan kedaulatan. Posisi saya dalam masalah ini tegas, jelas," kata Levin.

Pada akhir tahun 2024, sekitar 770.000 pemukim ilegal Israel tinggal di Tepi Barat, tepatnya di 180 kompleks permukiman dan 256 pos terdepan - termasuk 138 yang diklasifikasikan sebagai pertanian atau peternakan, menurut laporan Palestina.

Pemerintah Israel pada bulan lalu menyetujui lebih dari 20 permukiman baru Yahudi di Tepi Barat yang diduduki. Pemerintah Israel merebut wilayah tersebut pada tahun 1967 selama Perang Enam Hari, tetapi tidak pernah secara resmi mencaploknya.

Simak Video 'Israel: Perang Gaza Bisa Berakhir Besok Jika Hamas Letakan Senjata':

Pada Rabu (2/7), pemerintah Saudi menegaskan kembali penolakan tegasnya terhadap segala upaya untuk memperluas permukiman di tanah Palestina.

"Kerajaan menegaskan kembali dukungan penuhnya bagi rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-hak mereka yang sah, sesuai dengan resolusi legitimasi internasional dan Prakarsa Perdamaian Arab, termasuk pendirian negara Palestina yang merdeka di sepanjang perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, yang merupakan posisi Kerajaan yang tegas dan tidak tergoyahkan," kata Kementerian Luar Negeri Saudi pada hari Rabu (2/7).

Simak Video 'Israel: Perang Gaza Bisa Berakhir Besok Jika Hamas Letakan Senjata':

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads