Syaikhu Serang Soal Etika Politik
Salah satu calon Wakil Gubernur DKI asal PKS, Ahmad Syaikhu, bereaksi atas manuver Partai Gerindra yang kini menyodorkan empat nama cawagub pendamping Gubernur Anies Baswedan. PKS menilai Gerindra telah melanggar komitmen dan etika politik.
"Dua nama Cawagub DKI itu sudah ada di DPRD, Agung Yulianto dan saya. Jadi ini bicara keseriusan, komitmen dan etika politik," kata Syaikhu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekda DKI Tegaskan Tak Berpolitik
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah belum diberi tahu namanya masuk menjadi salah satu kandidat cawagub DKI usulan Partai Gerindra. Saefullah mengaku belum pernah berkomunikasi politik dengan Gerindra.
"Saya belum diberi tahu oleh beliau, atau apa saya ditulis begitu saja. Saya belum tahu, ada maksud apa? Saya setiap hari di sini (Balai Kota) dari pagi, sore, bahkan sampai malam. Jadi saya tidak ikut ranah politik. Karena ini amanat undang-undang merupakan hak partai pengusung, dalam hal ini Gerindra dan PKS. Saya mau rapat seperti apa? Saya bukan orang politik, saya kerja saja di sini," ucap Saefullah.
Saefullah pun mengaku belum pernah ngobrol pencalonan secara informal dengan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik. Saefullah mengaku hanya membahas rencana anggaran DKI Jakarta dengan M Taufik selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Sandiaga Sebut Kursi Wagub DKI Hak PKS
Eks Wagub DKI Sandiaga Uno menyebut PKS memiliki hak soal posisi pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sandi mengatakan siapa pun nama yang diajukan keputusan akhir berada di PKS.
"Dinamika politik saya nggak mau ikut terlibat di sana, tapi kan ini udah haknya dari PKS dan selama satu tahun lebih belum bisa terisi posisi Wakil Gubernur. Sementara warga Jakarta sudah menantikan pendamping Pak Anies sudah terlalu lama," ujar Sandi
"Siapa pun yang diajukan akhirnya keputusannya oleh PKS yang memiliki hak untuk mengajukan itu ya kita dorong sama-sama," sambungnya.
(imk/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini