Kenyataannya, WNI tersebut dipekerjaan kepada perorangan di Saudi, bukan bekerja di perkantoran. Salah seorang WNI, AA, mengeluh bekerja tanpa hari libur dan tak memiliki jam kerja yang tetap. Ada pula SH, WNI asal Sukabumi, yang kesulitan menagih upah dari majikannya.
"Saya memang sulit untuk menuntut karena tidak memiliki landasan hukum," kata SH.
Banyak dari WNI yang bernasib malang itu kemudian melarikan diri dari tempat kerjanya dan meminta perlindungannya ke KBRI Riyadh. Agus menginstruksikan agar semua staf KBRI menempuh segala cara untuk melindungi para WNI yang terlunta-lunta itu. Agus sendiri kaget dan sedih ketika menjumpai para penghuni rumah singgah KBRI ternyata ada beberapa yang merupakan alumni PTN dan PTAIN ternama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(dnu/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini