"Ya saya kira memang radikalisme itu kan cara berpikir, bertindak, perilaku, gerakan. Karena itu yang harus kita luruskan itu aspek yang lebih substansial. Yang lain itu hanya kembangannya. Tapi prinsipnya itu sumber masalahnya. Supaya kalau kita menggaruk itu di tempat yang gatel. Jangan digaruk bukan di tempat yang tak gatel." kata Ma'ruf Amin kepada wartawan, Jumat (8/11/2019).
Ma'ruf Amin sendiri menyerahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pernyataan Menteri Agama Fahrul Razi terkait cadar dan celana cingkrang. "Itu nanti Presiden lah," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya denger, saya denger, akan ada keluar aturan tentang masuk ke instansi pemerintah tidak boleh pakai helm dan muka harus kelihatan jelas. Saya kira betullah untuk keamanan. Kalau saya sarankan mungkin, kalau kita ndak ikut-ikut masalah hukumlah ya. Saya kira itu. Kita hanya merekomendasi aturan agamanya aja," ucap Fachrul Razi di Kemenko PMK, Kamis (31/10).
Baca juga: Kontroversi-kontroversi Menag Fachrul Razi |
"Kalau kemudian yang terkait bidang hukum mengeluarkan aturan bahwa instansi pemerintah pakai helm, tidak boleh pakai muka... kelihatan, harus kelihatan. Tinggal tafsirkan aja. Kalau ada orang bertamu ke rumah saya nggak kelihatan mukanya, nggak mau dong saya. Keluar Anda," tegas pria yang pernah menjadi Wakil Panglima TNI ini.
Namun Fachrul menegaskan bahwa dia bukannya melarang orang menggunakan cadar. Dia menggarisbawahi bahwa cadar tidak diharuskan dalam agama Islam dan bukan penentu tingkat ketakwaan seseorang.
Simak juga video "PWNU Jakarta: Khotbah Tanpa Selawat, Salat Jumat Tidak Sah" :
(fdu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini