Ma'ruf Amin soal Penanganan Radikalisme: Jangan Digaruk di Bagian Tak Gatel

Ma'ruf Amin soal Penanganan Radikalisme: Jangan Digaruk di Bagian Tak Gatel

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 08 Nov 2019 19:58 WIB
Foto: Ma'ruf Amin (Fida-detikcom)
Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan radikalisme merupakan cara berfikir dan tindakan. Ma'ruf menilai penanganan radikalisme harus menyentuh substansi.

"Ya saya kira memang radikalisme itu kan cara berpikir, bertindak, perilaku, gerakan. Karena itu yang harus kita luruskan itu aspek yang lebih substansial. Yang lain itu hanya kembangannya. Tapi prinsipnya itu sumber masalahnya. Supaya kalau kita menggaruk itu di tempat yang gatel. Jangan digaruk bukan di tempat yang tak gatel." kata Ma'ruf Amin kepada wartawan, Jumat (8/11/2019).


Ma'ruf Amin sendiri menyerahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pernyataan Menteri Agama Fahrul Razi terkait cadar dan celana cingkrang. "Itu nanti Presiden lah," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Fachrul menggulirkan soal wacana pelarangan cadar untuk mereka yang masuk ke instansi pemerintahan. Mulanya, Fachrul menjelaskan soal larangan pemakaian helm di instansi pemerintahan. Hal ini seperti halnya penggunaan cadar atau niqab yang membuat wajah tak terlihat.

"Saya denger, saya denger, akan ada keluar aturan tentang masuk ke instansi pemerintah tidak boleh pakai helm dan muka harus kelihatan jelas. Saya kira betullah untuk keamanan. Kalau saya sarankan mungkin, kalau kita ndak ikut-ikut masalah hukumlah ya. Saya kira itu. Kita hanya merekomendasi aturan agamanya aja," ucap Fachrul Razi di Kemenko PMK, Kamis (31/10).


"Kalau kemudian yang terkait bidang hukum mengeluarkan aturan bahwa instansi pemerintah pakai helm, tidak boleh pakai muka... kelihatan, harus kelihatan. Tinggal tafsirkan aja. Kalau ada orang bertamu ke rumah saya nggak kelihatan mukanya, nggak mau dong saya. Keluar Anda," tegas pria yang pernah menjadi Wakil Panglima TNI ini.

Namun Fachrul menegaskan bahwa dia bukannya melarang orang menggunakan cadar. Dia menggarisbawahi bahwa cadar tidak diharuskan dalam agama Islam dan bukan penentu tingkat ketakwaan seseorang.




Simak juga video "PWNU Jakarta: Khotbah Tanpa Selawat, Salat Jumat Tidak Sah" :

[Gambas:Video 20detik]

(fdu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads