"Itu mungkin tafsir Pak Jokowi. Kami tidak bicara terlalu dalam, lebih kepada ayo sama-sama silaturahim itu penting, bahwa elite bersatu itu penting," kata Ketua DPP PKS di kantor Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM), Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2019).
Dia memastikan pertemuan dan keakraban antara Paloh dan Sohibul adalah untuk membahas masalah kebangsaan. Dia mengatakan tak ada pembahasan detail tentang koalisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mardani, pelukan Paloh dan Sohibul tulus karena keduanya tidak membahas hal-hal yang transaksional. Mardani mengatakan dirinya ikut dalam pembicaraan antara kedua pimpinan parpol itu.
"Saya ikut hadir dalam pembicaraan, memang pembicaraannya benar-benar murni masalah bangsa. Ketika kita semua bahas masalah bangsa, hatinya menyatu, wajahnya cerah, pelukannya enak, gitu," ujarnya.
Saat ditanya apakah ada pertemuan lanjutan antara NasDem dan PKS, Mardani mengatakan partainya terbuka untuk silaturahmi. Namun ia menegaskan saat ini PKS fokus untuk menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif.
"PKS selalu terbuka bersilaturahim dengan siapa pun. Kalau NasDem mau ketemu lagi, monggo. Kalau saat sekarang, PKS ingin meneguhkan kita oposisi yang kritis dan konstruktif," ucap Mardani.
Sebelumnya, Jokowi menyapa Paloh dalam acara HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11). Jokowi menyebut Paloh lebih cerah usai berangkulan dengan Sohibul Iman.
"Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini lebih cerah dari biasanya. Sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS. Wajahnya cerah setelah berangkulan dengan Pak Sohibul," kata Jokowi.
Halaman 2 dari 2