"Saya ingin mengatakan bahwa iklim usaha di Kota Bekasi yang selama ini kita jalanin aman dan tentunya kita sesuai potensi kita terus mengembangkan usaha kita sesuai dengan potensi yang ada, karena Kota Bekasi dalam hal ini selama kita berusaha kita positifnya dalam apa usaha keamanan yang selama ini kita memang merasakan tidak pernah ada gangguan yang berarti," ujar Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, di kantor Wali Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (5/11/2019).
Ia menyebutkan cekcok antara pihak ormas dan minimarket pada Kamis (23/10) lalu itu hanyalah terkait komunikasi. Namun, ia menegaskan perselisihan ormas-minimarket sudah 'clear'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya apakah keberatan dengan kehadiran ormas yang mengelola parkir, Solihin tak menjelaskan secara gamblang. Ia menyebut apa yang dilakukan Pemkot Bekasi sesuai dengan aturan.
"Hari ini pak wali telah menyampaikan bahwa apapun yang dilakukan Pemda adalah sesuai aturan yang berlaku, karena dari aturan ini sudah ada undang-undangnya nanti juga akan ada Perwalnya dan tidak ada sekecil apapun niat dari pak wali melanggar ketentuan yang ada," ujar Solihin.
Perwakilan Indomaret pusat, Santoso, mendukung pemberdayaan anggota ormas melalui kerjasama di bidang UMKM. Namun, ia tak menjelaskan secara spesifik.
"Jadi kita sudah berkordinasi dengan pemerintah, kita juga sudah berbicara banyak soal kondisi di Bekasi supaya lebih kondusif, intinya untuk pemberdayaan sumberdaya manusia melalui kerja sama di bidang UMKM yang tentunya postif membangun kemampuan kewirusahaan di Kota Bekasi. Sehingga lebih kondusif," ujar Santoso.
Sebelumnya beredar video ormas yang meminta jatah preman kepada minimarket. Dalam video tersebut, tampak Kepala Bappenda Kota Bekasi Aan Suhanda didampingi polisi dan sejumlah ormas. Dalam video itu, Aan meminta agar minimarket di Kota Bekasi bekerja sama dengan ormas dalam hal penarikan retribusi parkir.
"Pada intinya saya hadir di sini mewakili wali kota. Kami hadir di sini ingin menyampaikan, kami tahu bahwa tuntutan aliansi kami sudah baca bersama Pak Wali Kota. Kita bicara bukan ke belakang, bahwa dinyatakan Alfamart semua se-Kota Bekasi ada 606 titik Alfamart, Indomaret dan Alfamidi dan pada hari ini sesuai UU 28 tahun 2009 dan Perda No 10 Tahun 2019 bahwa Alfamart, Indomaret, Alfamidi itu sudah termasuk kategori pajak, tidak lagi retribusi, kontribusi (tetapi) wajib pajak. Sudah kita golongkan NPWD se-Kota Bekasi. Cuma sekarang untuk pengelolaan tergantung pemilik Indomaret, Alfamart, saya harap ada kerja sama antara Alfamidi, Alfamart, Indomaret bekerja sama apakah itu dengan ormas, saya harap ada kerja sama dengan ormas tinggal kita tanya sekarang, Indomaret sini bersedia atau tidak," kata Aan.
Di sela-sela Aan berbicara, terdengar suara anggota ormas yang berkata kasar. Aan pun sempat terhenti sampai akhirnya perwakilan ormas memberikan pernyataannya.
"Kami berterimakasih kepada Haji Aan yang meluangkan waktunya kemari ingin menyelesaikan terkait permasalahan parkir retribusi. Satu, sesuai tuntutan kami untuk surat instruksi wali kota yang sudah diturunkan ke Indomaret dan Alfamart yang pengelolaannya dikawal oleh kami, harus tetap dijalankan seperti yang sudah kita jalankan. Kedua, saya minta TNI dan Polri tidak membeking pengusaha-pengusaha Kota Bekasi, bukan ranahnya mereka. Ketiga, kita membantu PAD Kota Bekasi melalui Bappenda jadi kita dukung Bekasi yang notabenenya kota Bekasi lagi bangkrut. Keempat kita jaga marwah organisasi dan aliansi ormas, saya minta bukan hanya Alfamart dan Indomaret di sini saja, 600 minimarket wajib kerja sama dengan kami untuk memberdayakan kami sebagai orang Bekasi, jangan jadikan kami pencuri, perampok di kota kami sendiri. Terimakasih," tutur pria tersebut.
Simak juga video "Kasus Satpam dan Tukang Bakso yang Ribut di Bekasi Berakhir Damai" :
(isa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini