Mufti mengatakan mimpi Indonesia adalah menjadi negara yang stabil baik secara politik maupun pembangunan. Namun, untuk mencapai mimpi itu, 4 pilar demokrasi tersebut harus dikedepankan.
"Mimpinya adalah kita negara modern, negara yang politiknya stabil, kita mau negara yang development-nya sudah selesai dan itu saya tidak punya gambaran lain selain menoleh ke negara tetangga. Makanya kecenderungannya adalah 4 pilar yang saya sampaikan itu digerogoti satu-satu," imbuhnya.
Mufti menilai kebebasan berpendapat saat ini banyak sandungannya. Dia menyebut kebebasan berpendapat itu kemudian berujung pada dugaan pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap kepala negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mufti menilai aksi mahasiswa beberapa waktu terakhir berhasil menciptakan kerumunan massa yang besar. Sehingga aksi tersebut dapat memberikan tekanan kepada negara.
"Ini yang saya kira dalam konteks aksi mahasiswa dan gerakan di Papua kemarin yang dikhawatirkan adalah crowd, berkembangnya kerumunan besar yang kemudian bisa bergerak memberikan tekanan kepada negara," lanjutnya.