Maka, bila rencana anggaran semula adalah bekerja sama dengan lima influencer dengan anggaran Rp 5 miliar, Syarif menilai jumlah influencer-nya bisa diperbanyak.
"Coba bandingkan dengan promosi yang dilakukan dengan cara biasa, berapa anggaran promosi pariwisata selama ini dan apa hasilnya? Berapa peningkatan wisatawan domestik dan mancanegara? Hanya, saya kritisi influencer-nya kok hanya lima? Seharusnya 10-15 influencer," tutur Syarif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dihapus sejak awal Oktober, anggaran tersebut saat ini sudah tidak ada dalam RAPBD 2020," kata Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Edy Junaedi.
(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini