"Sekarang sudah kita pulangkan yang bersangkutan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Argo mengatakan Eggi semata-mata hanya dimintai keterangan sebagai saksi. Eggi diperiksa karena gabung di dalam grup WhatsApp 'Gagalkan Pelantikan Presiden'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Eggi ikut dalam WA group dan beliau ditawari dalam japrinya 'mau buat bom nitrogen, mau nyumbang tidak'. Tetapi beliau tidak respons," ungkap Argo.
Dimintai konfirmasi terpisah, pengacara Eggi, Alamsyah, mengatakan kliennya telah selesai diperiksa pada pukul 14.00 WIB siang tadi. Eggi saat ini juga sudah berada di rumahnya.
"Eggi sudah pulang dari Polda, sekarang lagi di jalan menuju ke rumah," kata Alamsyah saat dimintai konfirmasi detikcom.
Alamsyah membantah kabar bahwa kliennya dihubungi salah satu tersangka terkait perakitan bom. Menurutnya, Eggi diperiksa karena terkait dengan pemijat yang ditangkap polisi.
"Orang yang pernah memijit dia dan nawarkan obat, lalu Eggi mesan obat. Tahu-tahu orang tukang pijatnya tersebut tertangkap polisi. Orang tersebut beli alat-alat perakit bom," tuturnya.
Eggi ditangkap polisi di rumahnya pada Minggu (20/10) kemarin. Eggi ditangkap di tengah masa penangguhan penahanan dirinya di kasus dugaan makar.
Halaman
1
(sam/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini