Siti mengaku pernah ikut rapat saat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjabat sebagai presiden ke-4 dan Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden ke-5. Pola rapat keduanya dinilai berbeda dengan Jokowi.
"Dari sisi kepemimpinan Pak Jokowi dalam rapat kabinet, saya di periode lalu zaman Presiden Gus Dur (sudah ikut sidang kabinet). Zaman Pak Harto belum pernah ikut sidang kabinet. Namun zaman Bu Mega dan Gus Dur, saya sudah ikut sidkab. Itu polanya juga sangat berbeda," ujar Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di era Gus Dur dan Mega, Siti masih berstatus sebagai PNS. Kini, saat ditunjuk menjadi Menteri LHK, Siti menilai pola rapat era Jokowi lebih terfokus.
"Yang ingin saya sampaikan, ini begitu terbuka (saat ini). Dan rapatnya singkat tapi cukup decisive dan fokus. Makanya polanya ratas, dengan subjek tertentu, dibahas dan langsung diputuskan," kata politikus asal NasDem ini.
Siti juga mengenang kerja bersama Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Jokowi, khususnya, dinilai sebagai figur yang mengutamakan dialog.
"Kepemimpinan Pak Jokowi JK, terutama Pak Jokowinya, sangat berbeda. Sangat dialogis dan sangat menyentuh grassroot. Jadi, oleh karena itu, saya kira dalam hubungan kerja menteri-menteri harus mengikuti pola kerja itu. Dan tidak mudah karena kita dikelilingi birokrasi yang sudah tumbuh seperti itu," kata Siti.
Menurut Siti, tidak sulit menjadi menteri Jokowi. Yang terpenting, fisik harus prima di lapangan.
Tinggal memang kuat-kuatin badan yang sehat, karena keras banyak di lapangan," pungkas dia.
Halaman 2 dari 2