Sedangkan pada era Anies, Jefri menyebut hal ini tidak dilakukan. Alasannya, menghindari adanya perbedaan pendapat di antara masyarakat.
"Di era Anies Baswedan, apa yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama tidak lagi dilakukan dengan alasan menghindari perdebatan publik yang dapat memicu perpecahan seperti itu," kata Jefri.
"Tetapi respons masyarakat Jakarta mengatakan, bahwa baik di eksperimen maupun kontrol kebijakan Anies Baswedan ini dirasa tidak jauh lebih tepat, dibandingkan dengan kebijakan Basuki Tjahaja Purnama," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan terkait pengembangan Reklamasi, kebijakan Ahok dinilai lebih tepat. Di era Ahok, pengembang reklamasi diwajibkan membayar kontribusi 15% dari harga nilai jual objek untuk pembangunan DKI. Sementara di era Anies, kontribusi 15% itu dihilangkan.
Dalam kuesioner kontrol, masyarakat menilai kebijakan Anies sebesar 28,7%, dalam hasil kuesioner eksperimen masyarakat menilai 46,0%. Sedangkan, kebijakan era Ahok dalam kuesioner kontrol dinilai 41.0%, di kuesioner eksperimen sebesar 31,3 %.
(dwia/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini