Survei dilakukan Populi pada tanggal 9-18 September 2019. Survei menggunakan kuesioner eksperimental, dengan kaidah probability sampling di 6 kabupaten/kota di DKI Jakarta. Jumlah responden 600 orang, proporsi laki-laki dan perempuan sebanyak 50% dengan margin of error sebesar sekitar 4,00%.
Penelitian dilakukan dengan memberikan dua bentuk kuesioner kepada responden yang membandingkan kinerja Anies dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kuesioner pertama (kuesioner eksperimen) bertuliskan nama gubernur dan program kerja, sedangkan kuesioner kedua (kuesioner kontrol) hanya berisikan program kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hasil kuesioner kontrol, kebijakan Anies terkait keterbukaan informasi dinilai sebesar 38.3%. Dalam hasil kuesioner eksperimen masyarakat menilai keterbukaan Anies 40,7 %.
Sedangkan, keterbukaan era Ahok dalam kuesioner kontrol dinilai 47.0%, kuesioner eksperimen masyarakat menilai sebesar 43,0 %.
Peneliti Populi Jefri Adriansyah menyebut Ahok unggul karena adanya keterbukaan dalam rapat yang dilakukan DKI. Yakni dengan mengunggah hasil rekaman rapat ke media sosial.
"Nah ini terkait dengan kebiasaannya waktu itu Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sering mengunggah rekaman rapat di YouTube, begitu sebagai wujud keterbukaan publik," ujar Jefri saat pemaparan hasil survei Populi di kantornya Slipi, Jakarta Barat, Senin (14/10/2019).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini