Alasan Prabowo Legawa Tak Kejar MPR-1, Gerindra: Simpatik ke Megawati

Alasan Prabowo Legawa Tak Kejar MPR-1, Gerindra: Simpatik ke Megawati

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Sabtu, 12 Okt 2019 12:17 WIB
Megawati-Prabowo (Grandyos Zafna/detikcom)

Riza menuturkan partainya akan konsisten berjuang untuk kepentingan rakyat. Menurut dia, tak jadi masalah bagi Gerindra jika tak bergabung dalam pemerintahan.

"Kemarin bertemu Pak Jokowi kan Pak Prabowo sudah sampaikan, kami siap membantu pemerintah jika diperlukan. Jika tidak, kami akan tetap membantu pemerintah dengan jadi partai penyeimbang. Jadi artinya bagi kami bahwa yang paling penting bukan ada di dalam atau di luar pemerintahan, tapi sejauh mana kontribusi kita kepada negara, kepada rakyat," tutur Riza.

Menurut Riza, yang terpenting adalah kontribusi positif yang diberikan kepada negara. Karena itulah, tak jadi masalah bagi Gerindra apakah akan berada di dalam atau di luar pemerintahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan sampai di dalam jadi masalah. Masalah KKN dan sebagainya. Dan di luar hanya bisa mengkritisi, menggonggong tanpa memberi solusi, nggak baik juga. Jadi apa yang baik? Yang baik memberikan segala dengan kekuatan yang kami miliki sama-sama berlomba, berkompetisi memberikan terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara," ujar Riza.

Alasan Prabowo Legawa Tak Kejar MPR-1, Gerindra: Simpatik ke MegawatiRiza Patria (Marlinda Oktavia Erwanti/detikcom)

"Itu yang jadi penting untuk Gerindra hari ini. Tidak mesti harus di dalam, di luar. Di luar atau di dalam tidak penting, yang penting kontribusi positif bagi negara," lanjutnya.

Riza pun menampik isu pihaknya salah menempatkan Ahmad Muzani dalam perebutan kursi Ketua MPR. Menurutnya, sosok Muzani mumpuni sebagai Sekjen Gerindra dan telah menjadi pimpinan MPR sebelumnya.

"Tapi kami sudah pas mencalonkan Pak Muzani karena memang sebelumnya wakil di MPR, posisinya juga di partai sebagai sekjen. Jadi memang ada urut-urutannya," ujar Riza.

Saat ditanya apakah seharusnya Gerindra mencalonkan Fadli Zon, Riza menyebut perlu ada pergantian pimpinan. Menurutnya, Fadli lebih ahli untuk urusan luar negeri. Apalagi Fadli Zon juga sudah pernah menjabat Wakil Ketua DPR di periode sebelumnya.

"Gantianlah, kan sudah jadi Wakil (Ketua) DPR. Pak Fadli Zon itu ahlinya di luar negeri dia," tukas Riza.

(azr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads