"Seperti yang saya sampaikan tentang keterbukaan transparansi, ini sudah kita upload di portal bappeda.jakarta.go.id silahkan dibuka dari sekarang, itu sudah kita upload," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah, di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Portal ini silakan diakses dan dapat diunduh oleh publik. Kemudian dalam penyusunan APBD 2020 ini, kita berpedoman pada Permendagri 33 tahun 2019," Saefullah.
Saefullah menyebut RKPD DKI Jakarta telah selesai sejak Juli 2019. Menurutnya, rancangan ini juga sudah dikimkan ke DPRD DKI Jakarta.
"RKPD kita itu dalam bentuk draf KUA PPAS dari bulan Juli 2019. Sudah kita antarkan ke sana (DPRD), semua dikompilasi di situ dan kita sudah kirimkan dalam bentuk software maupun hardwarenya," tuturnya.
"Semua sudah sangat transparan, sudah membentuk keterbukaan itu sendiri. Sangat nista kalau kita menyembunyikan sesuatu, ini disadari oleh pemprov DKI Jakarta," sambungnya.
Diketahui, dokumen cikal bakal anggaran Jakarta untuk tahun depan tidak bisa diakses publik lewat apbd.jakarta.go.id yang merupakan situs web APBD elektronik Pemprov DKI. Pemprov dinilai harusnya mengunggah dokumen tersebut demi transparansi.
"Sepertinya Pemprov DKI mengalami kemunduran dalam membangun sistem pembangunan daerah maupun sistem pengelolaan keuangan daerah. Dulu pada pemerintahan sebelum Pak Anies, sistem itu sudah terbangun bahkan sampai ke APBD satuan 3 dalam bentuk e-Budgeting," kata Direktur Eksekutif Lembaga untuk Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran (LETRAA) Yenny Sucipto kepada wartawan. (dwia/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini