.webp)
Pemprov Jakarta akan meluncurkan layanan psikologi berbasis aplikasi. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan aplikasi itu akan terintegrasi dengan layanan ambulans.
Ani menjelaskan alasan pembuatan layanan berbasis aplikasi. Menurutnya, dengan aplikasi maka akan lebih memudahkan kepada pasien yang sedang mengalami stres atau tidak mengetahui alur layanan psikologi di puskesmas.
"Layanan kesehatan psikologi secara hotline, disediakan satu platform untuk bisa mendapatkan konsultasi, ya (aplikasi) nanti akan dilaunching, sehingga itu jejaring," kata Ani di Puskesmas Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Mengapa aplikasi) Mungkin dia malas belum datang ke puskesmas, atau belum ngerti di Puskesmas ada psikolog," ucapnya.
Dia mengatakan aplikasi itu akan terhubung ke layanan ambulans jika terjadi gawat darurat psikiatri. Aplikasi itu juga akan terhubung dengan instansi atau dinas lainnya jika dibutuhkan penanganan darurat kejiwaan.
"Kemudian dari aplikasinya udah nyambung kalau dia ke gawat darurat psikiatri, akan ada ambulans yang akan membantu mengevakuasi bisa ke rumah sakit menyediakan layanan psikiatri, lalu pusat rujukan nanti ada di RSKD Duren Sawit," ucapnya.
"Kita sudah ada sebuah jejaring, dan jejaring juga dengan layanan ambulans untuk membantu, ke depan, kita juga akan kerja sama dengan SKPD lain, Damkar, BPBD, Satpol PP kalau kalau dibutuhkan kondisi tertentu utnuk membantu," jelasnya.
Dia memastikan layanan dari aplikasi itu tidak berbayar atau gratis. Menurutnya, warga non-Jakarta juga dapat memanfaatkan aplikasi itu.
"Sebenarnya kami memprioritaskan untuk warga DKI, tapi tentunya kalau ada yang masuk bukan warga DKI namun dan memerlukan bantuan pasti kita tindaklanjuti," ujarnya.
Ani belum memerinci nama aplikasi itu. Dia hanya menyebut waktu peluncuran aplikasi akan dilakukan dalam waktu dekat.
"(Nama aplikasinya) Belum, belum boleh. Segera, dalam waktu secepat-cepatnya," katanya.
(whn/whn)
