Dari sejumlah pimpinan tersebut, hanya Jazilul Fawaid, Ahmad Basarah dan Lestari yang tidak terlihat. Basarah dan Jazilul disebut sudah berada di dalam kediaman Presiden ke-5 RI.
Pada pukul 17.25 WIB, pimpinan MPR yang hadir dan Megawati keluar dari rumah untuk menggelar jumpa pers. Mereka kemudian berdiri berjejer di halaman kediaman Megawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari posisi kanan barisan berdiri Muzani. Berderet ke kiri ada HNW, Jazilul, Bamsoet, Megawati, Zulhas, Basarah, Fadel, dan paling kiri Syarief. Sementara Arsul berdiri di belakang Megawati.
Di samping kanan Arsul berdiri politikus PDIP yang juga Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Di sebelah kanan Pramono ada politikus PDIP Herman Herry. Tak terlihat sosok Lestari.
Bamsoet menuturkan bahwa dalam pertemuan tadi pihaknya tak hanya memberi undangan pelantikan Joko Widodo (Jokowi). Bamsoet mengatakan pihaknya juga meminta pandangan Megawati terkait wacana amandemen UUD 1945 terkait GBHN.
"Umur konstitusi kita sudah 17 tahun dan Ibu Mega melaksanakan paling tidak selama 2 tahun. Ibu Mega merupakan presiden masa transisi sebagai mandataris yang terakhir di MPR. Diskusi berlangsung hangat," kata Bamsoet.
Bamsoet menekankan amandemen UUD 1945 hanya berkutat tentang Garis Besar Haluan Negara (GBHN), khususnya tentang ekonomi. Dia memastikan bahwa amandemen UUD 1945 tak aman menyentuh ke topik mengenai sistem pemilihan presiden (pilpres).
"Yang dimaksud perubahan terbatas adalah menyangkut masalah ekonomi dan pembangunan Indonesia dalam 50-100 yang akan datang," jelasnya.
(zak/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini