Keutamaan Menuntut Ilmu
Dalam hadits lain dijelaskan tentang keutamaan menuntut ilmu. Terutama ilmu-ilmu yang membuat kita semakin ingat dan syukur kepada Allah. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW berikut,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم
"Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
Baca juga: Kisah Seorang Nenek dan Tiga Buah Kakao |
Ada juga hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan Turmudzi berikut,
مَنْخَرَجَفِىطَلَبُالْعِلْمِفَهُوَفِىسَبِيْلِاللهِحَتَّىيَرْجِعَ
Artinya : "Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang".
Keutamaan lainnya juga disebutkan dalam hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan At-Tabrani,
تَعَلّمُواالعِلْمَ وَتَعَلّمُوْا لِلْعِلْمِ السّكِيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَتَعَلّمُوانَ مِنْهُ
Artinya :"Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya."
Kemudian, Rasulullah SAW juga menegaskan keutamaan ilmu yang bermanfaat, baik semasa di dunia bahkan setelah manusia itu wafat. Seperti dalam hadits tentang menuntut ilmu berikut, dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim no. 1631)
Itulah hadits-hadits tentang menuntut ilmu. Jangan berhenti menuntut ilmu, bahkan hingga akhir hayat. Di mana pun, kapan pun, bukan hanya di lembaga pendidikan formal ataupun di pengajian saja. Namuan juga dalam setiap hal dan kesempatan yang diberikan oleh Allah dalam kehidupan kita.
(erd/erd)