Mujahid 212 Nyatakan Tak Terkait 6 Perancang Ricuh yang Ditangkap Polisi

Mujahid 212 Nyatakan Tak Terkait 6 Perancang Ricuh yang Ditangkap Polisi

Indra Komara - detikNews
Senin, 30 Sep 2019 09:33 WIB
Massa Aksi Mujahid 212 di Patung Kuda. (Foto: Lamhot Aritonang)


Setelah soal penangkapan enam orang ini, kemudian muncul video pengakuan salah satu terduga yang menjelaskan terkait rencana ricuh pada Sabtu (28/9). Edy menyebut sudah melihat video itu, tapi tak percaya kebenaran isi video dan tak tahu soal kebenarannya.

"Videonya yang bikin pernyataan si Ali Udin atau siapa gitu kan, dikasih duit sekian buat beli bom... beli bensin... saya nggak tahu itu bener apa nggak, saya nggak tahu, tapi karena kelakuan polisi seperti itu berkali-kali, udah lah. Nggak percaya. Ini berkali-kali, paling gampang contoh anak kecil digebukin," imbuh Edy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang di video itu anak kecil (video pengeroyokan di Masjid Kampung Bali), yang muncul anak muda, lebih gagah daripada Avengers, digebukin cuma bonyok sedikit doang, mana ada. Emang dia terbuat dari tulang besi. Nggak ada, itu bohong luar biasa, tapi kan rakyat dipaksa harus terima kebohongan itu. Soal video saya nggak tahu, benar apa nggak, tapi saya nggak percaya," tuturnya.



Sebelumnya, polisi menangkap enam orang yang diduga merancang kerusuhan dalam sebuah aksi demo. Belum diketahui demo mana yang menjadi sasaran pelaku.

Dari informasi yang diterima, keenam pelaku ini yakni AB (44), S (30), YF (50), A (43), OS (42), dan SS (61). Mereka terdiri dari berbagai macam latar belakang. Mulai dari dosen hingga karyawan swasta.

"Iya. Itu yang nangkap krimum Polda (Metro)," ujar Kapolres Tangerang Kombes Abdul Karim ketika dihubungi detikcom.

Pihak kepolisian belum memberikan pernyataan lebih lanjut terkait penangkapan enam orang ini di Tangerang. Belum ada pula penjelasan polisi terkait peran para terduga yang diamankan.

(idn/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads